Network
GALAMEDIANEWS - Mohamed Salah, pemain depan Liverpool, pada hari Rabu mengajak untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai "pembantaian" di Gaza.
Ia menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera diperbolehkan masuk ke enklave Palestina yang terkepung.
Dalam sebuah pesan video yang dibagikan di akun media sosialnya, Salah menyampaikan komentarnya pertama kali mengenai konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung, setelah mendapatkan kritik tajam di negara asalnya, Mesir, karena tetap diam mengenai isu tersebut selama lebih dari satu minggu.
Baca Juga: Selama Satu Bulan Satgas Antinarkoba Menangkap 3.963 Tersangka
Baca Juga: Harga Emas Antam Kembali Naik di Tengah Momen Pendaftaran Capres-Cawapres
Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 3.478 warga Palestina tewas dan 12.065 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Gaza sejak 7 Oktober, saat kelompok militan Palestina, Hamas, menyerang kota-kota Israel, menewaskan 1.400 orang dan menawan ratusan sandera.
Pada hari Selasa, truk-truk Mesir yang membawa bantuan ke Gaza mendekati perbatasan Rafah, tetapi belum jelas kapan atau apakah mereka dapat masuk ke enklave tersebut, dengan Mesir mencari jaminan keamanan dari Israel setelah wilayah perbatasan tersebut diserang empat kali.
Pemerintah Israel menyatakan pada hari Rabu bahwa Israel tidak akan menghentikan bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir, tetapi persediaan tidak akan diizinkan mencapai Hamas.
"Mengucapkan kata-kata dalam waktu seperti ini tidak selalu mudah, terlalu banyak kekerasan dan kekejaman yang menghancurkan hati... Semua nyawa adalah berharga dan harus dilindungi," ujar Salah.
