Elektabilitas Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD Merosot, Pengamat Ungkap Sebabnya

- 12 Desember 2023, 07:45 WIB
Ganjar Pranowo, Capres Nomor Urut 3
Ganjar Pranowo, Capres Nomor Urut 3 /Antaranews/ Rio Feisal/

GALAMEDIANEWS - Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Hari Senin 11 Desember 2023, paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati urutan terakhir. Elektabilitas Paslon ini yaitu 15.3%.

Posisi pertama ditempati oleh Paslon Prabowo-Gibran yang meraih elektabilitas 39.3%. Sedangkan Paslon Anies-Muhaimin meraih elektabilitas 16.7%.

Menanggapi elektabilitas Paslon Ganjar-Mahfud yang rendah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai Paslon ini harus menemukan gaya komunikasi yang tepat agar diterima oleh pemilih pemula, milenial, dan gen z.

"Ganjar-Mahfud harus kerja keras dan maksimal mencari skema dan format kampanye yang cocok dan kreatif dan memiliki diferensiasi dibandingkan capres lain," kata Ujang di Jakarta, Senin 11 Desember 2023.

Baca Juga: MULAI HARI INI KAI Hadirkan Promo Tiket 12.12 Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Cek Daftar Kereta

Hal senada dikatakan juga oleh Reno Irwansah, seorang praktisi komunikasi. "Memang betul kalau harus cari cara agar kampanye menjadi lebih mengena," tuturnya.

Reno Irwansah saat ini berkecimpung dalam dunia bisnis marketing. Ia menyebut Paslon Ganjar-Pranowo harus lebih mengenali segmentasi pemilih muda. Pembuat iklan pun harus dekat dengan konsumennya, agar tak membuat produk yang salah

"Membuat iklan sama dengan kampanye, persuasif, meyakinkan banyak orang. Harus gunakan komunikasi yang menarik. Harus paham juga psikisnya," tuturnya. 

Baca Juga: Debat Capres: Prabowo Diprediksikan Unggul di Debat Sesi Ketiga

Reno menyebut bila gaya komunikasi Paslon Ganjar-Mahfud tak berubah, sulit menaikkan elektabilitas. "Kalau gaya komunikasinya gitu-gitu aja, saya nggak yakin elektabilitas bisa naik. Apalagi, ini dominasi pemilih sekarang yaitu anak muda. Fatalnya lagi, bisa kalah pemilu nanti," tuturnya 

Reno menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar gaya komunikasinya mengena dengan segmen pemilih muda. 

"Dari sini ilmu komunikasi memainkan peran penting. Prabowo-Mahfud bisa coba fesyen yang lebih segar. Pakaian kaos oblong dengan celana jeans, misalnya. Fesyen bagian juga dari komunikasi. Selama ini fesyen formal kalau saya lihat, jadi dipersepsikan selalu serius. Nggak santai, nggak asyik. Pakai jargon-jargon anak muda juga bisa," tuturnya. 

Baca Juga: Di Sulawesi Tengah, Capres Ganjar Pranowo Beberkan 2 Strategi Cerdas Hilirisasi Nikel

Pria berkacamata ini pun mengakui bahwa Mahfud MD adalah seorang yang sangat berpengalaman di bidang politik dan hukum. Namun, tanpa kemampuan komunikasi yang tepat, experience akan menjadi sia-sia.

"Kita tahu Mahfud MD itu high experience. Tapi, kalo gaya komunikasinya nggak sesuai, experience jadi sia-sia ujungnya. Nggak mungkin bicara pasal-pasal hukum di hadapan pemilih muda yang psikisnya ingin santai. Ini kesannya serius banget Solusinya, hukum bisa dikemas dalam bentuk cerita drama seperti drakor. Anak muda itu senang yang drama-drama," tuturnya. 

Diantara tiga Paslon, Reno menilai Paslon Prabowo-Gibran yang berhasil memikat pemilih muda. Yaitu, dengan gambar gemoy. "Gemoy, itu bagus. Ini cara yang brilian untuk bangun proximity, kedekatan dengan segmen pemilih muda. Gemoy memang disukai anak muda. Makanya nggak heran kalau tinggi elektabilitasnya," tuturnya.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Antara News Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah