Komentari Permintaan Ganjar dan Anies dalam Debat Capres, KDM: Masa Sistem Pertahanan Negara Mau Dibocorkan

- 9 Januari 2024, 08:01 WIB
Capres Prabowo, Ganjar dan Anies dalam Debat Capres
Capres Prabowo, Ganjar dan Anies dalam Debat Capres /Antaranews/ Galih Pradipta/

GALAMEDIANEWS – Debat Capres atau Capres putaran ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu 7 Januari 2024, melahirkan pro dan kontra yang kuat di masyarakat, khususnya mengenai permintaan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kepada Prabowo Subianto yang meminta data sistem pertahanan NKRI dibuka di ruang publik tersebut.

Politisi Kang Dedi Mulyadi atau yang biasa disapa KDM pun memberi komentar atas  permintaan Ganjar dan Anies kepada Prabowo yang notabene merupakan Menteri Pertahanan dalam debat capres tersebut. Menurutnya, sangat tidak pantas jika data dan sistem pertahanan negara dibocorkan ke ruang publik karena itu merupakan rahasia negara.

KDM juga mengatakan, sekelas bank pun harus dijaga ketat oleh security bahkan aparat bersenjata karena terdapat barang berharga. Selain pengamanan yang kasat mata, bank pun mempunyai ‘pertahanan’ tersembunyi yang hanya diketahui oleh internal.

Baca Juga: Yakin Pemilu 2024 Berlangsung 2 Putaran, Kota Bandung Jadi Arena Pertempuran 3 Capres di Pilpres 2024

“Sistem keamanan bank saja dirahasiakan, masa sistem pertahanan negara mau dibocorkan. Sistem keamanan di rumah atau bank saja tidak bisa diumumkan pada publik secara terbuka, apalagi ini urusan negara. Kalau semua itu diumumkan maling sudah tahu cara melumpuhkan tuan rumah,” ucap KDM seperti yang dikutip GalamediaNews dari press release, Selasa 9 Januari 2023.

Ia juga mengatakan,  Indonesia sangat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) mulai dari emas, gas, minyak dan hasil tambang lainnya. Sehingga perlu dijaga oleh alutsista dan personel yang baik juga kuat.

Menurut KDM, anggaran yang besar untuk sebuah pertahanan dalam menjaga kedaulatan negeri sebanding dengan kekayaan alam dan harga diri bangsa yang patut dijaga.

“Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana mengelola kekayaan SDA yang ada untuk menghasilkan devisa dan tidak terus menerus menguntungkan bangsa lain. Jangan sampai kekayaan alam kita dicuri, kemudian bahan mentah dijual yang menguntungkan negara lain,” katanya lagi.

KDM juga mengatakan, alutsista dan kesejahteraan aparat harus berimbang, lengkap dan kuat. Caranya dengan mendorong industri pertahanan dalam negeri yang memadai.

“Problem kita hari ini, kita selalu melemahkan, melecehkan produk bangsa sendiri karena kita sudah lama menjadi agen dari bangsa lain dan jadi budak impor,” tuturnya menambahkan.

Menanggapi komentar pihak lain yang menyebut anggaran pertahanan lebih baik untuk kesejahteraan rakyat, KDM menegaskan hal tersebut kuncinya ada pada efisiensi belanja pemerintah.

Sebab dari mulai kabupaten/kota, provinsi hingga pusat termasuk DPRD hingga DPR RI masih banyak yang tidak efisien.

“Kalau mau jujur-jujuran kita kurangi kunjungan kerja, rapat, diskusi atau pembelian kendaraan dinas. Uang kita banyak, bisa digunakan untuk kesejahteraan petani, nelayan, dan masyarakat kecil lainnya. Kalau ingin konsisten membangun negeri harus dilakukan secara bersama dan punya komitmen,” ucap KDM lagi.

Kemudian alasan lainnya mengapa alutsista harus kuat, lanjut dia, adalah karena Indonesia tidak masuk dalam aliansi pertahanan di dunia. Sehingga jika terjadi konflik atau perang Indonesia berdiri sendiri.

Oleh karena itu KDM mengatakan, Indonesia harus kuat secara mandiri salah satunya memperkuat industri pertahanan dalam negeri. Untuk itu diperlukan banyak engineering yang disekolahkan secara gratis dan memiliki ikatan dinas.

Baca Juga: 5 Arah Kebijakan Luar Negeri Ganjar-Mahfud, Salah Satunya Menjadikan Indonesia Lumbung Dunia

“Selama Pak Prabowo jadi Menhan dan insyaallah jadi presiden mulai membangun sekolah-sekolah engineering di berbagai tempat dan merekrut anak-anak terbaik di Indonesia. Salah satunya bukan hanya berhasil mendorong industri pertahanan tapi juga memenuhi kebutuhan air warga. Jadi kita ini ngomong setinggi langit, urusan air saja belum kelar,” katanya mengakhiri.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Press Release


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x