Siapa Yang Salah? Pesepeda Road Bike vs Pengendara Motor, Yuk Simak Artikel Ini!

21 Juni 2021, 19:20 WIB
Warga bersepeda di Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis, 3 Juni 2021./Darma Legi/Galamedia /

PESEPEDA road bike kembali disorot publik. Kini pesepeda road Bike vs pemotor sedang tranding di salah satu platform media sosial yaitu, Twitter karena tersebar luasnya foto pemotor yang mengacungkan jari tengah kepada pesepedah.

Diketahui pemotor tersebut kesal lantaran pesepeda hampir menguasai semua ruas jalan dan menghalangi pengendara lainnya.

Aktivitas bersepeda kembali menarik perhatian terlebih lagi sepedah road bike akhir akhir ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat karena sepeda ini dikendarai untuk di jalanan aspal yang halus dan didesain untuk melaju di trek yang panjang.

Masyarakat kota biasanya menghabiskan hari liburnya dengan bersepeda.

Namun tidak sedikit pesepeda road bike ini membuat kesal dan marah masyarakat atau pengguna jalan, karena mengendarai sepeda mereka di tengah jalan dan menghalangi kendaraan lain nya untuk melintas.

Baca Juga: Percepat Target Herd Immunity, Pemda Jabar Akselerasi Vaksinasi Covid-19

Hal tersebut membuat geram salah satu pengendara motor hingga pengendara tersebut mengacungkan jari tengahnya kepada pesepedah sehingga foto tersebut menjadi viral di salah satu platform media sosial, yaitu Twitter.

Karena itu dilihat dari komentar yang ada di kolom komentar, penulis menyimpulkan jika banyak masyarakat yang setuju dengan pengendara motor tersebut.

Karena pesepeda itu terlalu memenuhi jalanan dan membuat pengendara lain sulit untuk melaju dan bisa menimbulkan kemacetan jika situasi jalanan yang padat dan ramai.

Pesepeda juga menurut penulis seharusnya tidak arogan dan berada di lajur kanan jalanan karena dilihat dari kecepatan sepeda yang tidak seberapa dengan kendaraan bermotor. Karena itu bisa menimbulkan kemacetan.

Namun tidak banyak yang membela pesepeda road bike, namun yang membela masih dari kalangan pesepeda juga. Tidak sedikit juga masyarakat yang membuat lelucon dari foto tersebut dan di jadikan meme.

Jika dilihat dari fotonya maka foto tersebut hanya diambil dari satu sudut pandang saja dan komentar komentarnya juga menurut penulis seakan akan terlalu menyalahkan pengguna sepeda.

Karena jika dilihat kembali itu adalah hari minggu yang dimana biasanya hari minggu itu car free day artinya hari itu seharusnya jalanan bebas dari kendaraan bermotor dan tentu saja para pesepdah bisa menggunakan lajur kanan.
Namun jika bukan car free day maka pesepeda tidak boleh berada di lajur kanan karena mengganggu aktivitas jalan. Menurut penulis juga jika sepeda seharusnya tetap di lajur semesti nya karena kecepatan nya yang lambat.

Karena sepeda motor pun jika mereka mengendarai motor nya dengan lambat maka mereka harus berada di lajur kiri. Sudah semestinya jalur kanan hanya untuk kendaraan berkecepatan tinggi dan untuk mendahului.

Menurut penulis hal yang harus dilakukan agar tidak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat adalah seharusnya baik pengendara sepeda road bike maupun pengendara motor bisa saling menghargai sesama pengguna jalan agar tidak menimbulkan pertengkaran antara pesepeda road bike dengan pengendara motor.

Untuk pesepeda road bike juga harus bisa untuk lebih menaati peraturan lalu lintas yang ada, dimana seharusnya pesepda berada dilajur kiri dan sudah disediakan oleh pemerintah tidak seenaknya saja mengambil jalur kanan, khusus unutuk pengendara roda 4.

Menurut penulis hukuman yang berlaku belum dilaksanakan dengan tegas oleh pihak berwajib. Saat ini pihak berwajib masih tidak tegas dalam menindak lanjuti hal seperti ini.

Baru baru ini dinyatakan jika pesepeda akan dikenakan tilang jika melanggar aturan seperti mengendarai di tengah jalan atau laju kanan. Pihak kepolisian juga baru mengambil langkah untuk menilang pesepedah road bike setelah banyak keluhan dan viral di sosial media.

Baca Juga: Cucu Jokowi Jan Ethes Ikut Terseret Polemik Film 'Nussa' yang Disebut Eko Kuntadhi Kampanyekan Taliban

Namun itu tidak adil untuk pesepeda road bike karena menurut penulis mengapa hanya pesepeda saja yang kena tilang? Padahal banyak pengendara roda dua yang berkendara di lajur khusus untuk sepeda bahkan kadang pengendara motor suka berhenti dan diam jalan khusus pengendara sepeda, sehingga pengendara sepeda pun terhalang oleh pengendara motor.

Jalan khusus sepeda selain sering digunakan oleh motor, banyak juga pedagang kaki lima yang berdagang dipinggir trotoar. Menyebabkan pesepeda road bike beralih ke tengah jalan atau ke tengah jalan.

Saran dari penulis agar pihak berwajib bisa lebih adil untuk memberikan sanksi terhadap sesama pengguna jalan. Pihak berwajib juga diharapkan bisa meninjau ulang kasus seperti ini, memang sepele nampun bisa berdampak menjadi keributan antara pesepeda road bike dan pengendara motor.

Bagi pengendara sepeda road bike kedepannya diharapkan untuk bisa lebih menghargai sesama pengguna jalan tidak arogan dan egois dalam menggunakan jalanan. Bagi pengguna motor juga diharapkan agar saling menghargai sesame pengguna jalan tidak main hakim sendiri untuk menggiring opini.***

Pengirim:

R.A Shofya Sartikasari Widhara

Mahasiswi S1 Jurusan Digital Public Relations Telkom University

shofyaswidhara@gmail.com

Disclaimer: Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler