Tantangan Koperasi di Masa Pandemi Covid-19

- 13 Juli 2020, 17:16 WIB
/

 

WABAH pandemi Covid-19 yang kini tengah terjadi di Indonesia telah membawa kesedihan bagi sebagian orang dan kesulitan bagi banyak orang. Kita semua mengalami perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Wabah Pandemi Covid-19 telah melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.  

Tidak hanya perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan tapi juga usaha kecil menengah yang mengakibatkan ribuan tenaga kerja harus di PHK. Masyarakat yang bekerja di sektor informal, seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pedagang, pekerja serabutan, transportasi online dan offline, penggarap lahan pertanian termasuk Koperasi dan profesi informal lainnya menjadi pihak yang merasakan dampak yang cukup signifikan atas kondisi ini. Tak sedikit dari mereka harus dirumahkan karena tempat kerja mereka tidak beroperasi.

Koperasi menjadi salah satu yang terdampak pandemik Covid 19, Kebanyakan koperasi yang terkena dampak bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman. Saat ini banyak koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. Sebab, para anggotanya tidak sanggup membayar cicilan dan banyak juga yang sekarang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam. Dilihat dari segi kuantitasnya koperasi selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun akan tetapi apabila ditinjau dari segi kualitas maka sangat bertolak belakang.

Baca Juga: Heboh Batik Diklaim China, Warganet Singgung Soal Asal Usul Virus Corona

Dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk mampu beradaptasi dengan tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Kekuatan koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.

Padahalnya seharusnya lembaga yang namanya koperasi diharapkan menjadi pilar atau soko guru perekonomian nasional dan juga lembaga gerakan ekonomi rakyat ternyata tidak berkembang baik seperti di negara-negara maju. Oleh karena itu tidak heran kenapa peran koperasi di dalam perekonomian Indonesia masih sering dipertanyakan dan selalu menjadi bahan perdebatan  karena tidak jarang koperasi sering dimanfaatkan keberadaanya.

Saat ini banyak koperasi yang pada praktiknya beroperasi dengan pendekatan perusahaan. Mereka sibuk memupuk pendapatan, keuntungan dan Sisa Hasil Usaha (SHU).  Nyatanya berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan selama bertahun-tahun, koperasi yang berhasil memupuk SHU besar, memiliki banyak asset, modal kuat, menjadi perusahaan besar, juga mendapat predikat terbaik, belum tentu mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Baca Juga: Disanksi UEFA, Manchester City Akhirnya Bisa Bertanding di Liga Champions Musim Depan

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x