Pria di Garut Campur Daging Kambing dengan Racun Tikus, Ritual Penarikan Uang Gaib, 2 Meninggal, 1 Kritis

24 Desember 2021, 19:31 WIB
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, didampingi Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi, memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jumat 24 Desember 2021./Agus Somantri/Galamedia /

GALAMEDIA - Kepolisian Resor (Polres) Garut berhasil membekuk seorang warga Banjar berinisial YS alias Abah (51), yang merupakan otak pembunuhan dua warga Garut dalam ritual gaib penggandaan uang di kawasan pantai selatan Garut beberapa waktu lalu.

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, YS yang diduga sebagai dukun palsu penggadaan uang itu ditangkap di daerah Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu 22 Desember 2021 kemarin oleh jajaran Satreskrim Polres Garut.

Menurut Wirdhanto, YS sendiri menjadi buruan polisi setelah ritualnya yang dilakukan di salah satu penginapan di kawasan Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut tersebut memakan korban jiwa sebanyak 2 orang, dan satu orang lainnya dalam keadaan kritis.

"Ya, setelah melakukan penyelidikan akhirnya kami berhasil menangkap pelaku inisial YS alias Abah ini di daerah Wonosobo," ujar Wirdhanto di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jumat 24 Desember 2021.

Baca Juga: Pilih Nomor Punggung 25 di Persib Bandung, David da Silva: Sangat Banyak yang Bertanya Soal Itu

Wirdhanto menyebutkan, kasus tersebut berawal dari dendam tersangka YS atas perlakuan ketiga korban yakni Ajat Sudrajat, Nurdin dan Dede yang memarahi anaknya saat mendatangi rumahnya di wilayah Kota Banjar.

Sebelumnya, ketiga korban telah menyerahkan uang sebesar Rp 6,5 juta kepada tersangka Abah.

"Jadi ketiga korban ini pada saat mendatangi rumah tersangka sempat memarahi anaknya, dan mengatakan bahwa tersangka ini pura-pura atau bohong (tidak bisa menggandakan uang)," ucapnya.

Merasa sakit hati dan tak terima dengan perlakuan kasar korban kepada anaknya, terang Wirdhanto, tersangka pun akhirnya menyusun siasat dengan mengajak para korban untuk melaksanakan ritual penarikan uang gaib di kawasan pantai selatan Garut.

Wirdhanto menuturkan, kegiatan ritual dilaksanakan di salah satu penginapan di kawasan Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut pada Rabu 18 Desember 2021 lalu dengan diikuti ketiga korban dan dipimpin langsung oleh YS alias Abah.

Baca Juga: Gila! Pria Ini Sudah 8 Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Ngaku Dibayar Rp 2,4 Juta Sekali Suntik

Dalam ritual tersebut, lanjut Wirdhanto, YS meminta ketiganya untuk memakan daging domba kukus sebanyak 1,5 kilogram sebagai syarat untuk bisa menarik uang gaib. Namun setelah memakan daging tersebut, ketiga korban malah terkapar tak sadarkan diri.

"Para korban kemudian dibawa ke rumah sakit, namun Ajat dan Nurdin tidak tertolong, sedangkan Dede hingga saat ini kondisinya masih kritis," katanya.

Setelah diselidiki polisi, tambah Wirdhanto, belakangan diketahui ternyata daging kambing yang dimakan para korban tersebut sebelumnya telah dicampur dengan racun tikus oleh tersangka YS alias Abah.

Wirdhanto menyebutkan, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti mulai racun tikus yang digunakan, termasuk sisa daging kambing yang belum dimakan. Pihaknya pun telah melakukan pengecekan di laboratorium.

"Atas perbuatanya tersangka YS dijerat pasal pasal 340 dan 338 mengenai pembunuhan berencana, atau 378 penipuan dengan ancaman maksimal 20 tahun," ucapnya.

Baca Juga: LINK STREAMING Buku Harian Seorang Istri 24 Desember 2021: Nana Marah Besar ke Arman Gegara Hal Ini

Dendam
Sementara itu, tersangka YS alias Abah, mengaku, sengaja merencanakan hal tersebut karena merasa sakit hati dan tidak terima anaknya diperlakukan kasar oleh ketiga korban saat mendatangi rumahnya.

"Saya tak terima, anak saya sampai menangis kepalanya didorong saat menanyakan saya di rumah," ujarnya.

Selain itu, menurut YS, ketiga korban juga banyak melontarkan umpatan dan cacian kepada anaknya terkait praktek ritual penggandaan uang yang dilakukannnya. YS mengaku, saat itu ia sempat membawa ketiganya ke dalam rumah untuk berunding.

Menurut YS, dalam pembicaraan tersebut, ketiga korban memintanya untuk kembali melakukan ritual penggandaan uang atau uang Rp 6,5 juta yang pernah diberikan kepadanya dikembalikan lagi.

"Sebanarnya sasarannya Ajat dan Nurdin, mereka telah memarahi anak saya hingga menangis," katanya.

YS menuturkan, sebenarnya ia tidak bisa melakukan penggandaan uang, bahkan sejak lama sudah berhenti mendalami praktek gaib itu, untuk kemudian beralih profesi menjadi peternak.

"Sebenarnya mereka sudah gagal saat di Kuningan, tapi datang lagi ke sini untuk kembali minta menggandakan uang," ucaonya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler