Gara-gara Dendam, Lima Pria dalam Kondisi Mabuk Nekat Habisi Nyawa Iip dengan Senjata Tajam

- 16 Februari 2021, 16:37 WIB
Polresta Bandung melaksanakan konferensi pers perkara tindak pidana penyeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Mapolresta Bandung, Selasa 16 Februari 2021./Engkos Kosasih/Galamedia
Polresta Bandung melaksanakan konferensi pers perkara tindak pidana penyeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Mapolresta Bandung, Selasa 16 Februari 2021./Engkos Kosasih/Galamedia /

GALAMEDIA - Lima pria nekat melakukan aksi pengeroyokan yang menewaskan Iip Waluya (33), warga Kampung Jajaway RT 05/RW 01 Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupatèn Bandung, Minggu 14 Februari 2021 dinihari.

Motif para pelaku melakukan aksi tersebut karena dendam. Di sisi lain, mereka juga ada di bawah pengaruh alkohol.

Kelima pria itu kini sudah berhasil ditangkap Polresta Bandung. Mereka yaitu NK (38), warga Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Disinggung Soal UU ITE, Ruhut Sitompul Ungkap Kehebatan Jokowi

NK bahkan terpaksa dilumpuhkan dengan timah karena melawan petugas saat akan ditangkap.

Sedangkan empat pelaku lainnya yaitu AK (29), AG (40), AS (47) dan SI (27), semuanya warga Kabupaten Bandung.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, Iip merupakan korban kekerasaan. Ia meninggal dunia karena luka yang parah.

"Dari penyelidikan, ada sekitar 10 luka di tubuh korban dan lukanya cukup lebar," ujar Hendra di Mapolresta Bandung di Soreang, Selasa, 16 Februari 2021.

Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), lanjut Hendra, ternyata ada sekelompok orang yang melakukan penganiayaan terhadap korban.

Baca Juga: Sevilla vs Borussia Dortmund: Lupakan Keterpurukan atau Kalah Besar di Spanyol?

"Akhirnya, kami melakukan penangkapan terhadap lima pelaku dan salah satunya adalah DPO (daftar pencarian orang) kasus pembunuhan sebelumnya," ungkapnya.

Pada saat dilakukan penangkapan, ia mengungkapkan, salah satu tersangka yang DPO pembunuhan itu melakukan perlawanan. Sehingga petugas terpaksa melakukan penembakan pada bagian kakinya.

Ditanya motif pembunuhan yang dilakukan para tersangka dalam kasus tersebut, Hendra mengatakan, tindak pidana yang dilakukan para tersangka dengan motif dendam terhadap korban.

"Motifnya, punya dendam terhadap korban sehingga lima orang ini melakukan tindakan kekerasan dengan menggunakan senjata tajam," tandasnya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Gelato dan Es Krim yang Jarang Diketahui

Peran kelima tersangka, katanya, ada yang membacok ke bagian kepala korban, punggung, tangan dan lain sebagainya. Sehingga peran mereka dipisahkan masing-masing.

"Kelima pelaku ini berteman dengan korban. Sering ngumpul sama-sama dan ada perbuatan yang membuat para pelaku ini dendam yang dilakukan oleh korban," ucapnya.

Ditegaskan Hendra, para pelaku mengekseksusi korban di areal sawah di Cileunyi, Minggu dinihari. Di antara pelaku, saat melakukan aksi pembunuhan dalam kondisi mabuk.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 170 ayat (1) dan (2) ke 3 KUH Pidana tentang tindak pidana penyeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ancaman hukumannya selama 20 tahun penjara.

Di hadapan polisi, tersangka NK mengaku dendam kepada korban karena menyerang ke rumah kakaknya dan mau menghancurkan rumah kakaknya.

Baca Juga: Panglima TNI Ingatkan Kelahiran 'Senjata Sosial Baru', Bisa Timbulkan Kerusuhan Besar di Dunia

"Yang ngajak keroyok korban, AK (salah satu tersangka)," katanya.

Ia pun mengaku sempat terlibat kasus serupa (pembunuhan) pada 2019, dan lari ke Jakarta. Saat peristiwa pembunuhan terjadi di Cileunyi, NK merupakan pekerja di salah satu proyek.

AK pun mengaku mengeroyok korban hingga tewas, setelah sebelumnya korban mencari dirinya selama tiga hari.

"Korban sering meminta jatah. Korban juga minta jatah ke warung nasi, terus minta jatah setiap armada angkutan Rp 2.000. Terus minta jatah solar dan lain-lainnya," kata AK, pekerja di salah satu proyek.

Menurutnya, korban jika mau mengajak dirinya tidak mau siang hari, dan maunya malam hari. "Korban kalau menemui saya dalam kondisi mabuk. Saya pun tidak mau menemuin karena takut juga," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x