Apakah Menghisap Rokok Elektrik Lebih Aman dari Menghisap Rokok Tembakau?

2 Juni 2022, 11:46 WIB
Vape and cigarette//pixabay.com /

GALAMEDIA - Kehadiran rokok elektrik atau vape makin populer khususnya di kalangan anak muda. Pasalnya, rokok elektrik dianggap dapat dijadikan pengganti kebiasaan merokok.

Sebenarnya, vape dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Meski begitu, belum ada studi yang membuktikan bahwa rokok elektrik ini tidak berisiko.

Vape sendiri merupakan alat yang dinyalakan dengan menggunakan batre dan sangat mirip dengan rokok tembakau.

Namun, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Baca Juga: Satu Tahun Tak Melaut, Nelayan Pantai Rancabuaya Sumeringah

Beberapa orang menyebutkan bahwa rokok elektrik jauh lebih bergaya dan lebih aman dibanding rokok tembakau. Namun, hingga kini pro dan kontra hal ini masih saja diperdebatkan. Benarkah anggapan tersebut? Berikut ini penjelasannya.

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan di dalam tabung, lalu mengubahnya menjadi uap. Selain pada bentuknya, perbedaan mendasar dari kedua jenis rokok ini adalah kandungan tembakau.

Vape tidak memiliki kandungan tembakau seperti rokok tradisional. Namun, hal itu tidak menjadi tolok ukur bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok.

Meski tidak mengandung tembakau, beragam kandungan lain yang ditemukan dalam isian vape nyatanya juga bisa memicu penyakit. Guna mengetahui apakah rokok elektrik aman digunakan, cari tahu dulu bahan-bahan yang terkandung dalam cairan isi rokok elektrik berikut ini:

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 2 Juni 2022: Rumah Tangga Nino dan Starla Diujung Tanduk, Ayu Kembali Bertindak

1. Rokok Elektrik/Vape bukanlah pengganti rokok yang paling baik

Rokok elektrik dipercaya beberapa orang menjadi alternatif yang dapat membantu berhenti merokok.

Berdasarkan penjelasan American Heart Association, klaim tersebut masih memerlukan bukti penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa rokok elektrik efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Dilansir American Lung Association, The Food and Drug Administration (FDA) masih belum menemukan keamanan dan keefektifan rokok elektrik dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok.

Baca Juga: Spesifikasi Infinix Hot 10s HP Awet Baterai Harga 1,5 Jutaan Kurang

Dijelaskan pula bahwa rokok elektrik juga merupakan produk tembakau, sama seperti rokok konvensional.

2. Rokok elektrik tetap tidak aman

Banyak orang yang mengira bahwa menggunakan rokok elektrik jauh lebih aman daripada rokok konvensional.

Meskipun bahan yang dikandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja menggunakan rokok elektrik tidak aman, dilansir American Heart Association.

Dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cairan pada rokok elektrik yang dipanaskan akan menghasilkan aerosol. Biasanya, cairan pada rokok elektrik ini mengandung zat nikotin.

Baca Juga: Pemuda Pancasila Jawa Barat Konsisten Jadi Garda Terdepan Mengawal Marwah Pancasila

Nikotin merupakan zat kimia yang juga terkandung pada rokok konvensional. Selain nikotin, cairan rokok elektrik juga mengandung zat perasa dan zat kimia lain yang digunakan untuk menghasilkan aerosol.

Kandungan aerosol yang dihirup oleh pemakai rokok elektrik antara lain:

- Nikotin

Rokok elektrik juga mengandung nikotin di dalamnya yang dapat menyebabkan kecanduan. Jika kebiasaan menghisap rokok elektrik dihentikan, maka penggunanya bisa mengalami depresi atau uring-uringan.

Selain itu, nikotin juga tidak baik bagi kesehatan paru-paru karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

Baca Juga: Bikin Gemas! Pose Saranghaeyo BTS dengan Joe Biden di Gedung Putih

- Propilen Glikol

Zat lain yang terkandung dalam rokok elektrik adalah propilen glikol. Sebenarnya, zat ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi karena memang banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti popcorn, es krim, salad, dan lain-lain.

Namun, uap dari zat tersebut dapat membuat mata iritasi dan berbahaya jika dikonsumsi oleh pengidap asma, karena dapat membuat penyakit asma semakin sering kambuh.

- Gliserin

Gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis. Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan.

Baca Juga: Lagi Hits! Ini Lirik Lagu Peneman Malam Sepi - OKKAY

- Perisa

Rokok elektrik memiliki berbagai rasa yang akan membuat harum uap yang dihembuskan.

Namun, di balik rasa enak dan unik yang dihasilkan, terkandung satu zat yang berbahaya, yaitu diasetil. Jika zat diasetil dihirup, maka bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

3. Berpotensi berbahaya untuk kesehatan jantung dan paru-paru

Nikotin merupakan zat kimia yang beracun. Johns Hopkins Medicine menjelaskan, nikotin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memacu adrenalin.

Kondisi ini berkaitan dengan peningkatan detak jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Baca Juga: Jurassic World Dominion Tayang Kapan di Bioskop Indonesia? Simak Jadwal Lengkap dan Link Nonton Trailernya

Menambahkan keterangan American Lung Association, selain nikotin, rokok elektrik juga menghasilkan bahan kimia seperti akrolein, asetaldehid, dan formaldehid.

Berbagai kandungan aldehid tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan penyakit jantung. Sementara itu, kandungan akrolein dapat menyebabkan cedera paru-paru akut, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan kanker paru.

4. Rokok elektrik menyebabkan cedera yang tidak diinginkan

CDC mencatat rokok elektrik dilaporkan menyebabkan cedera yang tidak diinginkan. Cedera disebabkan baterai rokok elektrik yang rusak menyebabkan ledakan dan kebakaran, beberapa di antaranya mengalami cedera serius. Sebagian besar ledakan terjadi saat baterai sedang diisi.

Selain itu, paparan nikotin akut juga berbahaya bagi kesehatan. Terdapat laporan bahwa anak-anak dan orang dewasa mengalami keracunan nikotin akibat menelan atau menghirup cairan serta cairan yang terserap melalui kulit atau mata.

Baca Juga: Jurassic World Dominion Tayang Kapan di Bioskop Indonesia? Simak Jadwal Lengkap dan Link Nonton Trailernya

Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan keefektifan rokok elektrik sebagai pengganti kebiasaan merokok.

Meskipun bahan yang dikandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja rokok elektrik tidak aman.

Jadi, baik rokok tembakau maupun vape sebenarnya sama-sama tidak dianjurkan dan membahayakan. Artinya, kamu sebaiknya tidak menggunakannya, meski terlihat lebih ramah untuk tubuh. ***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler