Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah, Mendekatkan diri Kepada Allah tanpa Haji

27 Juli 2020, 14:41 WIB
Masjid Raya Bandung: Sebagai upaya pencegahan Covid-19, tahun ini DKM Masjid Raya Bandung meniadakan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban pada Idul Adha. /PIXABAY/Hamdansumedang/.*/PIXABAY/Hamdansumedang

GALAMEDIA - Di Bulan Dzulhijjah atau bulan haji biasanya orang – orang akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Namun pada tahun ini pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menyelenggarakannya, dikarenakan Pandemi Covid-19 yang tengah menyebar di seluruh dunia. Bahkan pemerintah Saudi Arabia membatasi jumlah jemaah hajinya.

Lalu bagaimana kita yang tidak bisa pergi ber-haji? Menurut para ahli tafsir, sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah adalah tempat berkumpulnya semua amal –amal saleh, yaitu sholat, zikir, puasa, menyembelih kurban, infak dan sebagainya. Tentu saja sholat – sholat sunnah dianjurkan di sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah.

Baca Juga: Bersiap Perang dengan Amerika Serikat, Iran Hancurkan USS Nimitz Tiruan di Selat Hormuz

Seperti disebutkan dalam hadits nabi, Perbanyaklah sujud, maksud disini ialah untuk melaksanakan sholat, karena orang yang senantiasa bersujud akan ditinggikan derajatnya disisi Allah SWT.

Lalu berzikir kepada Allah dengan membaca Tahlil la ilaha illallah, tasbih; Subhanallah, atau yang lebih panjang lagi Subhanallah wabihamdihi, membaca takbir ; Allahu akbar, atau shalawat maupun bacaan lainnya juga boleh. Hal ini sangat dianjurkan oleh para sahabat nabi yang banyak membaca zikir pada kesepuluh hari pertama dzulhijjah, terutama menjelang tanggal sepuluh yang biasa disebut hari kurban.

Baca Juga: Meghan Markle Berambisi Lampaui Popularitas Diana, Kate Middleton Kian Dekat dengan Ratu Elizabeth

Dalam bulan dzulhijjah sendiri memiliki empat urutan di sepuluh hari pertama dan memiliki amalan ibadah sendiri yaitu;

Hari Tarwiyah (8 dzulhijjah), kita disunnahkan berpuasa pada tanggal 8 dan 9 dzulhijjah dan perbanyak zikir kepada Allah.

Hari Arafah (9 dzulhijjah), pada tanggal ini memiliki beberapa peristiwa yang terjadi daintaranya;
1. Nabi ibrahim diperintahkan untuk menyembelih nabi Ismail putranya.
2. Saat Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa bertemu pertama kali setelah terpisah di jabbal Rohmah.
3. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir yaitu surat Al-maidah ayat 3.

Baca Juga: Setir Terkunci Mendadak, Truk Sampah Milik Pemkot Tasikmalaya Terguling di Jalan Gubernur Sewaka

Untuk itu kita dianjurkan untuk berpuasa, dan memiliki keutamaan yaitu Allah akan menghapus dosa –dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Maksudnya seperti kata para ulama ialah Allah akan menjaga dari perbuatan – perbuatan dosa. Maka dari itu perbanyaklah berzikir.

Hari Nahr atau hari Raya Idul Adha, pada hari kesepuluh tidak diperbolehkan untuk berpuasa, Karena hari itu kita diperintahkan untuk berkurban bagi yang mampu. Dan kita merayakan hari raya ini dengan saling berbagi dan silaturahmi dengan orang – orang terdekat. Kita senantiasa berzikir kepada Allah kapan pun dimana pun.

Hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), tasyrik sendiri berasal dari kata Syarq yang artinya men-timurkan, yang maksudnya menjemur ke arah timur. Dahulu saat orang – orang berqurban, daging dan kulitnya dijemur ke arah timur (menghadap Matahari) selama tiga hari agar awet.

Baca Juga: DPC PDIP Garut Berkomitmen Selalu Hadir dan Terus Bergerak di Tengah Masyarakat

Pada hari itu kita masih tidak diperbolehkan berpuasa, karena masih dalam suasana hari kurban yang masih dilaksankan selama 4 hari (10,11, 12, dan 13).
Berpuasa selama 9 hari pertama dianjurkan, jika kita tidak dapat melaksanakan selama sembilan hari penuh, hanya tanggal sembilan pun tidak apa – apa.

Namun yang jelas kita harus selalu shalat dan senantiasa berzikir kepada Allah meskipun telah lewat dari bulan Dzulhijjah. Karena seperti disebutkan diatas semakin banyak kita berzikir kepada Allah semakin dekat kita dengan-Nya. (Dea/job)

Sumber ; “kalau Istiqamah nggak bakal takut nggak bakal sedih”
karya Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yakub, M.A.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler