Termasuk Maneh, Ini 6 Kata Kasar Bahasa Sunda, Jangan Diucapkan Sembarangan!

16 Maret 2023, 14:26 WIB
Ridwan Kamil dan Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat lantaran komen 'Maneh' di postingan Instagram Gubernur Jabar. /Instagram @sabilfadhillah

GALAMEDIANEWS - Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia. Umumnya digunakan sehari-hari masyarakat Jawa Barat dan Banten selain Bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya seperti Betawi (khusus wilayah Bekasi, Depok, dan sebagian Bogor) dan Cirebonan (khusus wilayah Jawa Barat bagian Utara seperti Cirebon dan Indramayu).

Mempelajarinya memang gampang-gampang susah. Terlebih lagi, bagi perantau yang tinggal di Provinsi Jawa Barat. Sebagian orang mengenal kosa kata bahasa Sunda yang kasar. Entah dari pergaulan maupun dari konten-konten yang berada di Medsos.

Berhati-hatilah, jika menggunakan kata Sunda kasar tersebut secara sembarangan bisa berakibat fatal. Seperti pada kasus yang terjadi baru-baru ini, seorang guru SMK asal Cirebon bernama, Muhammad Sabil Fadillah (34 tahun) terhadap unggahan akun resmi Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kritikan terhadap Kang Emil sapaan Gubernur Jawa Barat tersebut dengan menggunakan kata "Maneh"memicu hujatan warganet hingga berakhir dipecat dari pekerjaannya.

Nah berikut 6 Kosa Kata Bahasa Sunda Kasar sekaligus artinya yang sebaiknya anda hindari, hingga memicu kesalahpahaman. Yuk disimak!

1. Aing, Maneh, dan Sia Dalam Bahasa Sunda      

 Baca Juga: Menu Munggahan Resep Membuat Sop Iga Sapi, Kuahnya Ngaldu Banget

Aing adalah kata sapaan yang berarti saya atau aku. Sedangkan maneh ataupun sia memiliki arti kamu. Sebaiknya, hindari kata tersebut terhadap orang yang lebih tua. Ganti kata tersebut seperti abdi atau kuring untuk kata aing dan anjeun untuk pengganti kata maneh.

2. Lebok / Hakan Dalam Bahasa Sunda

Jika melihat seseorang sedang mengalami kesulitan, jangan pernah mengucapkan lebok siah! atau hakan siah! karena artinya adalah “rasain kau!”. Hindari kata tersebut, karena bisa membuat orang tersinggung saat mendengar kata tersebut.

3. Ontohod/Belekok

Ontohod atau Belekok memiliki arti yang sama yaitu dasar bodoh. Kata tersebut digunakan untuk  mengungkapkan rasa kesal pada suatu hal. 

4. Kehed

Selain ontohod dan belekok, kata kehed digunakan untuk mencurahkan rasa kesal. Kehed dalam bahasa Sunda berarti Sialan.

5. Deleu

 

Deleu dalam memiliki arti lihat atau tengok. Karena tergolong kata kasar bisa diganti dengan kata tingali.

6. Anying/Anjir

Kata Anying maupun Anjir sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Kata tersebut menyerempet dengan arti Anjing. atau sering digunakan sebagai kata ganti aduh.

Bahasa Sunda kasar sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari atau bagi rekan sebaya. Namun penggunaan kata kasar secara sembarangan apalagi terhadap orang yang lebih tua bisa memicu kesalahpahaman atau masalah baru. Hindari kata kasar dalam berinteraksi. Selain kata kasar, harus juga mengetahui kata loma maupun halus.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler