Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Jejak Napak Tilas Kehidupan Manusia Idola

26 Oktober 2020, 14:16 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Hikmahnya /Berita DIY/ Kamila Astrilia


GALAMEDIA - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan setiap 12 Rabiul Awal , pada tahun ini Kamis 29 Oktober 2020 memiliki makna dan hikmah yang sangat besar bagi ummat Islam.

Salah satunya bertujuan mengingatkan jejak dan napak tilas kehidupan serta perjuangan Nabi Muhamad SAW kepada ummat.

“Hikmah dari peringatan Maulid adalah mengigatkan ummat terhadap jejak, napak tilas kehidupan, dan perjuangan dari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman yang membawa kabar gembira (bashiran) dan peringatan (nadhiran) kepada ummat manusia," ungkap Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi seperti yang dilansir galamedia dari laman dmi.or.id.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,

Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, merupakan manusia teladan (uswah hasanah) yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk diteladani sebagai pembawa risalah untuk perbaikan akhlaq manusia.

Menurutnya, manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki fungsi ganda, baik sebagai individu maupun makhluk sosial. Dalam hal ini, kami sadar bahwa dalam kehidupan diperlukan adanya manusia idola.

“Manusia idola seperti Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai contoh teladan dan perilakunya bisa diamalkan dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Sumpah Pemuda: Refleksi Sejarah Pemuda Islam Masa Lalu dan Masa Kini

Ajaran Islam, jelasnya, menyuruh pemeluknya untuk menjadi khaira umah (umat yang terbaik), menjadi umat/ kelompok teladan yang mampu memperbaiki akhlaq bangsa-bangsa di dunia.

“Namun, saat ini telah terjadi berbagai krisis seperti krisis etika dan moral. Itulah sebab mengapa ummat memerlukan gerakan perbaikan moral melalui masjid dan lembaga-lembaga Islam lainnya,” ucapnya.

Baca Juga: Untuk Para Milenial, Ini Dia Makna Sumpah Pemuda yang Wajib Diketahui

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpendapat bahwa Islam yang mengandung ajaran rahmatan lil ‘alamin tidak akan pernah terwujud tanpa adanya kelompok yang terbaik.

“Mereka wajib memiliki kriteria-kriteria seperti shiddiq, amanah, tablgh, dan fathonah sehingga Umat Islam dimana pun dituntut untuk berjuang,bekerja-keras, dan berpkir cerdas dengan berjihad dan berijtihad. Hal ini penting untuk membangun kesejahteraan bangsa-bangsa di dunia,” tukasnya.Wallahualam.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler