Catat! Ini Daftar Makanan yang Membuat Anak Bodoh dan Mengganggu pada Tumbuh Kembang

- 21 Januari 2021, 15:46 WIB
Makanan cepat saji atau junk food dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
Makanan cepat saji atau junk food dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak /Pixabay//

GALAMEDIA - Tumbuh kembang anak sangat ditunjang dengan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Oleh karenanya, orangtua wajib memberikan makanan sehat dan bergizi seimbang, agar tumbuh kembang si kecil dapat optimal.

Sebaliknya, apabila makanan yang diberikan hanya bersifat mengenyangkan namun tidak bergizi, si kecil lebih berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, makanan memang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecerdasan otak dan tumbuh kembang anak. Sebab untuk dapat bertumbuh dan berkembang, otak butuh serangkaian gizi. Seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Baca Juga: Pijatan Ini Bisa Bantu Atasi Susah BAB, Aman Dilakukan untuk Bayi, Begini Caranya

Berikut makanan yang membuat anak bodoh dan terlambat berkembang di antaranya:

1. Makanan yang Mengandung Gula Tinggi
Makanan manis atau mengandung gula tinggi termasuk ke dalam daftar yang dapat merusak perkembangan otak anak. Faktanya, konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi secara berlebih dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan memengaruhi nafsu makannya.

Makanan manis juga dapat menyebabkan sakit perut dan melemahkan kekebalan tubuh. Jadi, sebaiknya hindari terlalu sering memberikan anak permen, es krim, atau makanan manis lainnya.

2. Makanan yang Mengandung Pewarna Buatan
Makanan untuk anak-anak biasanya dibuat dengan warna yang bervariasi. Hal ini guna menarik perhatian anak terhadap makanan tersebut.

Baca Juga: Wow! 25 Relawan Uji Klinis Terpapar Positif Covid-19, Begini Kata Ketua Tim Uji Klinis

Sayangnya, tak sedikit produsen nakal yang menggunakan pewarna buatan dalam produknya. Pewarna buatan yang dikonsumsi anak telah dikaitkan dengan serangkaian masalah kognitif, termasuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, hiperaktif, dan sakit kepala.

3. Mi Instan
Mi instan hanya bersifat mengenyangkan, namun tidak memiliki gizi memadai untuk tumbuh kembang anak. Terlalu sering konsumsi mi instan bahkan dihubungkan dengan perubahan suasana hati, dan gangguan perilaku pada anak.

4. Fast Food

Fast food alias makanan cepat saji mengandung lemak trans yang tinggi. Senyawa tersebut terbukti dapat mengganggu kesehatan dan mempengaruhi daya ingat.

Selain itu, fast food juga dapat mengurangi produksi serotonin dalam tubuh yang berperan mengelola suasana hati, termasuk mencegah depresi. Fast food dapat pula meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Baca Juga: Ini Syarat dan Kriteria untuk Dapatkan Vaksin Corona, Anak-Anak dan Lansia Bersabar Dulu

Makanan tinggi lemak dan tinggi gula berkaitan dengan gangguan fungsi otak, yang berhubungan dengan pembelajaran dan memori.

5. Makanan dan Minuman Berkafein
Konsumsi kafein berlebih pada anak dapat menyebabkan kegelisahan, kegugupan, kurang tidur, hiperaktif, sakit kepala, dan sakit perut.

Semua keluhan tersebut berbahaya bagi perkembangan mental dan kesehatan anak. Kafein adalah zat yang secara alami ditemukan dalam cokelat, teh, dan kopi.

6. Daging Olahan
Sosis dan nugget merupakan jenis makanan dari daging olahan, yang pada proses pembuatannya mencampur bahan kimia. Tentu, jenis makanan tersebut akan berbahaya bila dikonsumsi terlalu sering oleh anak.

Baca Juga: Mitos atau Fakta? Buah Salak Bisa Mengatasi Diare, Berikut Langkah Tepat Atasi Diare

Mengonsumsi daging olahan terlalu sering mengakibatkan, bahan kimia menumpuk di tubuh anak dan menghambat pertumbuhannya.

7. Minuman Bersoda
Memberikan minuman bersoda pada anak dapat menghambat pertumbuhan giginya. Selain itu, minuman bersoda juga dapat dapat merusak otak anak.

Selain minuman bersoda, yang perlu Bunda hindari juga adalah memberikan minuman kemasan, seperti jus, kepada anak. Hal ini karena minuman kemasan tersebut mengandung gula tinggi, dan tidak terbuat dari buah asli. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x