Ibing Nyi Mas Ratu Sobrah Kancana Lahir dari Ketidaksengajaan

- 20 Mei 2021, 16:10 WIB
Paguron Panglipur
Paguron Panglipur /Kiki Kurnia./

Maka, pada waktu pertunjukan tersebut munculah jurus sobrah dan konde menjadi senjata untuk memperlihatkan kelihaian memainkan jurus pada menari Ibing Paleredan, Tepak Tilu dan Padungdung.

Inilah yang menjadi menarik pertunjukan Penca dengan jurus sobrahnya. Dari improvisasi dan spontanitas itulah muncul gerak jurus warna baru dari paguron Panglipur.

Rd Hj Eni Rukmini Sekarningrat adalah sosok perempuan yang kreatif bersifat fleksibel, ia mampu menyesuaikan diri jika situasinya berubah, mampu menghentikan kebiasaan-kebiasaan.

Ia mampu menghadapi kebimbangan serta perubahan-perubahan kondisi tanpa mengalami ketegangan yang tidak perlu.

Ia tidak merasa terancam oleh peristiwa-peristiwa yang tidak diduga seperti dialami oleh orang-orang (pendekar) yang kaku, tidak fleksibel.

Inilah yang menjadi inspirasi paguron Panglipur Pamager Sari untuk menggali dan mengembangkan Ibing Sobrah untuk dijadikan sumber inspirasi Ibing jurus penca Nyi Mas Ratu Sobrah Kancana.

Judul garapan ibing ini diambil dari 25 ratu yang dituturkan oleh Bah Haji Elan, adalah seorang kasepuhan dari Padalarang sekait dengan artepak yang berada diantara gunung Masigit dan Guha Pawon.

Oleh Asep Gurwawan beserta muridnya, ibing jurus Sobrah Paleredan dengan lagu Wangsit Siliwangi, Tepak Tilu (Cikalong) dan Padungdung yang senantiasa disajikan oleh Rd Hj Eni Rukmini Sekarningrat dan yang kembangkan Bah Uca alias Adang Muchamad Musa muridnya Bah Aleh, dicoba digarap kembali dengan tafsiran baru berdasarkan dari dua sumber tersebut.

Sajian ibing penca jurus Nyi Mas Ratu Sobrah Kancana ini selain mengeksploitasi Cucuk Konde dan Sobrah, sedangkan karembong yang biasanya sebagai penghias selendang ditubuh perempuan, kemudian dijadikan senjata bela diri untuk pertahanan.

Secara struktur tidak jauh berbeda dengan Rd Hj Eni Rukmini Sekarningrat, namun hal dalam garapan pengembangan jurus dan handprop, Asep Gurwawan melepaskan diri mencoba menggali, mengembangkan dan memadukannya dengan handproperti lain seperti halnya karembong (selendang) yang inspirasinya dari Nyi Mas Ratu Karembong Mayang, Nyi Mas Ratu Sobrah Kancana, Nyi Mas Cucuk Konde, Nyi Mas Lereng Sintung, adalah artefak 25 ratu yang dituturkan oleh Bah Elan petilasan berada disekitar Gunung Masigit dan Guha Pawon Padalarang Kabupaten Bandung Barat.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x