Waspadai Titik Lengah Penularan Covid-19, Pakar Unpad: Jangan Kepedean Sudah Jalankan Prokes

- 18 Juli 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pexels/Edward Jenner

GALAMEDIA - Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr. Yulia Sofiatin, dr., SpPD, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai titik lengah penularan Covid-19. Banyak titik lengah yang membuat orang tertular tanpa sadar.

“Jangan kepedean bahwa di kantor kita sudah menjaga protokol kesehatan. Padahal titik lengahnya banyak yang kita tidak perhatikan,” ujar Yulia dikutip Galamedia dari laman unpad.ac.id, Minggu 18 Juli 2021.

Meski pemerintah sudah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat, masih ada sejumlah pekerja yang masih harus bekerja di lingkungan kantor. Yulia mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat selama berada di kantor tidak cukup menghindarkan seseorang dari penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Soroti Aksi Panglima TNI-Kapolri Bagi-bagi Sembako di Solo, Tokoh Papua: Apa Wali Kotanya Tidak Mampu Ya?

Titik lengah yang harus diwaspadai dimulai dari ketika melakukan perjalanan menuju kantor. Jika menggunakan kendaraan umum, pastikan apakah pengguna kendaraan umum sudah menjaga jarak atau tidak.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi atau layanan taksi daring, lanjut Yulia, pastikan apakah sirkulasi udara di dalam mobil sudah baik atau belum. Jika sirkulasi udara dalam mobil tidak lancar, hal ini akan menyebabkan aerosol yang mengandung virus bisa lebih lama bertahan di dalam kabin.

Selama di kantor, masyarakat juga perlu mengevaluasi apakah sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak. Sekalipun di dalam ruangan tidak ada rekan kerja lainnya, penggunaan masker di dalam ruangan harus terus dipakai.

Baca Juga: Banyak Pihak Desak PPKM Darurat Tidak Diperpanjang, Teddy: Diterapkan Saja Banyak yang Liar, Bagaimana Tidak?

“Jangan karena di ruangan sendiri lalu buka masker, padahal kita membawa barang-barang yang mungkin sudah membawa virus, sehingga banyak potensi yang bisa menularkan,” ujar Yulia.

Selain itu, pastikan ruangan kerja memiliki ventilasi yang baik, sehingga proses sirkulasi udara berjalan lancar guna menghindarkan aerosol yang mengandung virus terlalu lama melayang di dalam ruangan.

Yulia juga mengingatkan pegawai untuk tidak melakukan makan bersama. “Kalau makan bersama, sudah tidak usah ditanya lagi potensi penularannya,” sambung Yulia.

Varian Covid-19 Delta saat ini dinilai lebih mudah menular dibandingkan dengan varian virus sebelumnya. Tidak hanya menular lewat droplet, tetapi juga bisa menular lewat aerosol yang notabene memiliki ukuran jauh lebih kecil dari droplet.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Vaksin Berbayar Karena Varian Delta, Aktivis: Vaksin Berbayar Sudah Direncanakan Jokowi!

Yulia menjelaskan, aerosol yang lebih kecil akan lebih lama melayang-layang di udara. Kondisi ini menjadi lebih parah apabila aerosol berada di ruangan tertutup. Proses melayang di udara dalam ruang tertutup akan menjadi lebih lama.

Cegah Klaster Keluarga
Tidak hanya di kantor, titik lengah penularan Covid-19 yang masif juga bisa terjadi di lingkungan keluarga. Apalagi saat ini, keluarga kerap menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Anggota keluarga yang akan memasuki rumah sehabis bepergian wajib menerapkan protokol masuk rumah. “Siapa saja anggota keluarga yang keluar rumah, anggaplah bahwa diri kita membawa virus dari luar rumah,” kata Yulia.

Baca Juga: Ekperimen Mematikan, 2 Pria Ini Berani Hirup Napas Pasien Covid-19, Suryo Prabowo: Bodoh Tingkat Dewa

Lebih lanjut Yulia menjelaskan, beberapa protokol memasuki rumah adalah melepaskan semua yang sudah dikenakan dari luar untuk sebisa mungkin tidak memasuki rumah. Kalaupun terpaksa harus disimpan di dalam, usahakan untuk menyimpan di area yang tidak terlalu banyak lalu lalang orang rumah.

Seluruh aksesoris yang dibawa, seperti kunci, ponsel, dompel, tas, hingga perhiasan wajib dilakukan disinfeksi. Ini disebabkan, aksesoris tersebut berpotensi membawa kuman.

Karena itu, Yulia mendorong agar seseorang tidak terlalu banyak mengenak aksesoris saat keluar rumah. Hal ini bertujuan agar proses disinfeksi saat memasuki rumah lebih sederhana dilakukan.

Baca Juga: Luhut Minta Maaf kepada Rakyat Indonesia, Gus Nadir: Rasanya Jarang Menteri Minta Maaf, Bravo, LBP

Pakaian juga wajib dilepas. Yulia menyarankan untuk langsung menyimpan pakaian ke dalam ember yang berisi air sabun. JIka memungkinkan cuci sesegera mungkin.

“Yang penting lainnya adalah wajib mandi setelah bepergian. Cuci rambut, karena rambut dikabarkan berpotensi menyimpan virus. Pastikan dalam keadaan bersih sebelum berinteraksi karena di rumah akan ada anggota keluarga yang berpotensi untuk sakit,” paparnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x