Ingin Anak Tidak Cengeng? Berikut 8 Pola Asuh yang Bisa Anda Lakukan

- 23 Februari 2022, 20:48 WIB
Ilustrasi cengeng//Pixabay dimitrisvetsikas1969
Ilustrasi cengeng//Pixabay dimitrisvetsikas1969 /
GALAMEDIA - Cengeng atau menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi anak untuk mengungkapkan keinginannya.
 
Beberapa penyebab anak menjadi cengeng adalah untuk menyampaikan jika dirinya lapar, lelah, atau mencari perhatian.
 
Akan tetapi jika anak terus menerus cengeng akan membuat orangtua kesal atau mengganggu lingkungan sekitar.
 
 
Untuk mengatasinya, anda bisa mencoba 8 pola asuh berikut ini dilansir dari Instagram @tipspsikologianak.
 
1. Kenali karakter anak
 
Jika ingin si kecil cengeng, maka anda harus mengenali terlebih dahulu sifat dan juga karakternya.
 
Anda bisa mencoba mengenalnya dengan memperhatikan ia ketika bermain bersama teman-temannya.
 
 
Apakah ia mudah tersinggung? Jika ya, maka kemungkinan si kecil memiliki perasaan yang halus atau sensitif.
 
Dengan mengenali karakternya maka anda dapat menentukan pola asuh yang cocok untuk si kecil.
 
2. Tidak berteriak
 
Ketika anak anda terjatuh atau melakukan kesalahan, biasanya orangtua akan berteriak karena kaget.
 
 
Padahal, teriakan yang anda lakukan akan membuat si kecil menangis hingga ketakutan.
 
Bahkan teriakan tersebut membuat anak menangis lebih dari rasa sakit yang dialaminya ketika terjatuh.
 
Jangan sampai lama kelamaan anak menjadi terbiasa untuk menangis ketika terjatuh.
 
 
3. Jangan menakut-nakuti
 
Banyak orangtua yang terbiasa mengancam atau menakut-nakuti anaknya agar berhenti menangis.
 
Contohnya "kalau gak diem nanti didatengin Polisi loh", hal inilah yang seharusnya tidak dilakukan, karena hanya akan membuat anak tambah cengeng.
 
Daripada menakut-nakuti, lebih baik buatlah agar anak merasa aman dan nyaman terlebih dahulu, jika sudah tenang tanyakan mengapa ia menangis.
 
 
4. Jangan terpancing strategi anak
 
Coba anda ingat kembali apakah anda selalu memberikan yang ia minta ketika ia menangis?
 
Jika ya, maka kemungkinan itulah alasan mengapa ia menangis, ia hanya ingin diberikan sesuatu.
 
Sebaiknya jangan lagi memberikan anak hanya agar ia berhenti menangis.
 
 
5. Perhatikan tontonan anak
 
Anak mudah sekali terpengaruh dengan apa yang ia dengar dan lihat. Bisa jadi cengengnya adalah dari tayangan televisi atau YouTube.
 
Karena bisa jadi ketika ia melihat tayangan itu jika menangis adalah solusi untuk masalahnya.
 
Maka berikanlah pemahaman kepada sang anak agar tidak meniru semua apa yang ia tonton.
 
 
6. Ajari cara mengekspresikan emosi
 
Bisa saja anak menangis karena belum tahu jenis ekspresi lain yang bisa ia lakukan.
 
Maka jelaskan jenis-jenis emosi dan ajarkanlah cara yang tepat untuk mengekspresikannya.
 
Ajari juga cara menyampaikan perasaan melalui bahasa verbal. Ketika ia sudah bisa menyampaikan secara verbal, maka orang tua harus memberikan respon hangat dan perhatian.
 
Karena masalah yang tampak sepele di mata orangtua, bisa jadi adalah masalah super besar untuk anak.
 
 
7. Perhatikan pergaulannya
 
Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan baiknya. Karena bisa jadi apa yang ia lakukan sekarang merupakan cerminan yang dilakukan teman-temannya.
 
Jika memang seperti itu, maka jangan biarkan si kecil sering bergaul dengan anak itu dan berikan penjelasan sikap yang tidak boleh ditiru seperti apa.
 
8. Jadilah contoh yang baik
 
Hindari bertengkar dengan pasangan atau menangis di depan anak. Karena bukan tak mungkin anak meniru perilaku dan kebiasaan kita.
 
 
Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga akan menjadi penyebab anak menjadi cengeng
Maka anda harus berkomitmen dengan pasangan untuk tidak berantem di depan anak.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah