Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah, Mendekatkan diri Kepada Allah tanpa Haji

- 27 Juli 2020, 14:41 WIB
Masjid Raya Bandung: Sebagai upaya pencegahan Covid-19, tahun ini DKM Masjid Raya Bandung meniadakan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban pada Idul Adha.
Masjid Raya Bandung: Sebagai upaya pencegahan Covid-19, tahun ini DKM Masjid Raya Bandung meniadakan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban pada Idul Adha. /PIXABAY/Hamdansumedang/.*/PIXABAY/Hamdansumedang

Baca Juga: Setir Terkunci Mendadak, Truk Sampah Milik Pemkot Tasikmalaya Terguling di Jalan Gubernur Sewaka

Untuk itu kita dianjurkan untuk berpuasa, dan memiliki keutamaan yaitu Allah akan menghapus dosa –dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Maksudnya seperti kata para ulama ialah Allah akan menjaga dari perbuatan – perbuatan dosa. Maka dari itu perbanyaklah berzikir.

Hari Nahr atau hari Raya Idul Adha, pada hari kesepuluh tidak diperbolehkan untuk berpuasa, Karena hari itu kita diperintahkan untuk berkurban bagi yang mampu. Dan kita merayakan hari raya ini dengan saling berbagi dan silaturahmi dengan orang – orang terdekat. Kita senantiasa berzikir kepada Allah kapan pun dimana pun.

Hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), tasyrik sendiri berasal dari kata Syarq yang artinya men-timurkan, yang maksudnya menjemur ke arah timur. Dahulu saat orang – orang berqurban, daging dan kulitnya dijemur ke arah timur (menghadap Matahari) selama tiga hari agar awet.

Baca Juga: DPC PDIP Garut Berkomitmen Selalu Hadir dan Terus Bergerak di Tengah Masyarakat

Pada hari itu kita masih tidak diperbolehkan berpuasa, karena masih dalam suasana hari kurban yang masih dilaksankan selama 4 hari (10,11, 12, dan 13).
Berpuasa selama 9 hari pertama dianjurkan, jika kita tidak dapat melaksanakan selama sembilan hari penuh, hanya tanggal sembilan pun tidak apa – apa.

Namun yang jelas kita harus selalu shalat dan senantiasa berzikir kepada Allah meskipun telah lewat dari bulan Dzulhijjah. Karena seperti disebutkan diatas semakin banyak kita berzikir kepada Allah semakin dekat kita dengan-Nya. (Dea/job)

Sumber ; “kalau Istiqamah nggak bakal takut nggak bakal sedih”
karya Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yakub, M.A.

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x