Lebih Bahaya Rokok atau Vape? Ahli Beri Penjelasan Seperti Ini

- 7 Maret 2024, 10:40 WIB
Ilustrasi vape and rokok./pixabay.com
Ilustrasi vape and rokok./pixabay.com /

Baca Juga: Penerima Dana Bantuan Senilai Rp.125 Juta, Mengatasnamakan BPJS Kesehatan Adalah HOAX !

"Vape itu nggak ada TAR-nya itu betul. Masalahnya adalah walau nggak ada TAR-nya, riset yang ada itu menunjukkan ada bahan karsinogen lain yang menyebabkan kanker, sudah ada buktinya pada riset yang ada di jurnal kelas dunia," katanya.

Riset tersebut, kata Agus, salah satunya melakukan uji coba pada tikus yang dipaparkan uap vape selama satu tahun, yang hasilnya adalah sekitar 30 persen di antaranya mengalami kanker paru, dan sekitar 50 persen di antaranya mengalami kanker kandung kemih.

Adapun persamaan ketiga, katanya, adalah sama-sama mengandung partikel halus (particulate matter/PM) yang juga terdapat pada polusi udara, yang apabila terhirup dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi, yang dapat menginduksi penyakit pernapasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta risiko infeksi paru seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang paru atau pneumonia.

Baca Juga: Bencana Banjir Menerjang Beberapa Daerah di Kabupaten Cirebon

Baca Juga: TERBAIK! Kabupaten Bandung Raih IRB 2023 Tertinggi di Jawa Barat, Dapat Apresiasi The Best Improvement

"Karena setiap hari uap vape dihirup, maka akan terjadi peradangan, sel-sel akan terjadi perubahan, sehingga akan terjadi hipersensitif dan menjadi asma. Sel-sel juga berubah jadi tebal dan menjadi PPOK, terus, sel akan mengganggu kekebalan lokal akibat kuman, sehingga kuman akan mudah masuk. Kalau kuman mudah masuk dan bertumbuh kembang, maka akan menimbulkan infeksi dan menjadi radang, radang pernapasan, ISPA, dan radang paru atau pneumonia," katanya.

Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi rokok dalam bentuk apapun, baik vape maupun rokok konvensional, karena semuanya memiliki risiko dan bahaya yang sama bagi kesehatan.

"Termasuk juga shisha, sama juga bahayanya untuk kesehatan jangka pendek atau panjang. Hindari penggunaannya, karena akan menyebabkan penyakit suatu saat nanti pada diri masyarakat," kata Agus Dwi Susanto.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah