Terbaru, Perkembangan Vaksin Corona, Sambil Menunggu Laksanakan 3M Dulu

- 17 November 2020, 15:37 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /pexels/Nataliya Vaitkevich

Baca Juga: Serukan Sholat Istisqa, Raja Arab Saudi Ajak Semua Orang Bertobat dan Mohon Pengampunan

4. Vaksin dari Astra Zeneca dan Universitas Oxford
Kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Universtas Oxford Inggris dan perusahaan Astra Zeneca yang berbasis di Inggris serta Swedia telah sukses masuk ke uji coba klinis tahap III.

Menurut laporan yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2020 yang lalu, vaksin ini telah sukses melewati uji coba klinis tahap I dan II. Selama uji coba tersebut, dilaporkan tidak ada peserta uji coba yang mengalami efek samping parah, sehingga sejauh ini, vaksin dianggap aman untuk digunakan.

Saat ini, vaksin ini tengah menjalani uji coba klinis tahap II dan III di Inggris, serta tahap III di Brazil dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Terancam Setahun Penjara Anies Baswedan Diperiksa Bersama 8 Pejabat, Satu Tak Jadi Karena Reaktif

Tahap uji klinis pada pembuatan vaksin corona
Pada kondisi normal, tahap pembuatan vaksin membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 10-15 tahun. Namun pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, para ilmuwan harus berlomba-lomba menciptakan vaksin corona secepat mungkin agar pandemi bisa segera teratasi.

Mengapa proses pembuatan vaksin begitu lama? Sebab, ada berbagai tahap yang harus dilewati untuk memastikan bahwa vaksin tersebut benar-benar aman. Secara keseluruhan, sebenarnya ada enam tahap yang perlu dilewati untuk membuat satu vaksin, yaitu:
• Proses perancangan vaksin
Pada tahap ini, para peniliti akan mempelajari virus tersebut secara detail dan mencari cara agar sistem imun di tubuh kita bisa mengenalinya ,dan kemudian membuat pertahanan di dalam tubuh.

Baca Juga: 10 Cara Penanganan Pertama Diare, Jangan Anggap Remeh Penyakit ini, Berdampak Fatal Jika Dibiarkan
• Pengujian pada hewan
Tahap kedua adalah pengujian pada hewan. Pada tahap ini, vaksin akan disuntikkan ke hewan uji untuk melihat efektivitas dan efek samping yang mungkin timbul.
Namun untuk vaksin corona, tahap ini tidak dilakukan karena harus menghemat waktu. Sehingga, kandidat vaksin yang ada langsung melakukan uji coba klinis pada manusia.
• Uji klinis fase ke-1
Uji klinis fase ke-1 dilakukan pada manusia untuk melihat efektivitas dan efek samping yang bisa muncul pada manusia. Biasanya, pengujian ini dilakukan dengan jumlah sampel yang kecil.
• Uji klinis fase ke-2
Sementara itu pada fase ke-2, pengujian akan dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan dengan analisis yang lebih mendalam. Misalnya, untuk melihat efek dari vaksin ini secara biologis dan mengamati mekanisme yang ditimbulkan untuk merangsang sistem imun tubuh.

Baca Juga: Refly Harun Beberkan Fakta, Pencopotan Kapolda Metro Jaya Terkait Pergantian Jabatan Kapolri
• Uji klinis fase ke-3
Uji klinis fase terakhir ini melibatkan jauh lebih banyak orang dengan waktu pengamatan yang juga jauh lebih lama.
• Persetujuan berdasarkan regulasi
Terakhir adalah bagian persetujuan dengan lembaga yang berwenang di masing-masing negara. Jika di Indonesia, persetujuan ini dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Perkembangan vaksin virus corona saat ini sedang berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini memang perlu dilakukan mengingat jika pandemi ini berlangsung berkepanjangan, akan semakin banyak penduduk dunia yang dirugikan, tidak hanya dari segi kesehatan namun juga dari segi kehidupan lainnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x