Tetap Waspada, Libur Panjang Bisa Berpotensi Sebarkan Covid-19

29 November 2020, 18:45 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti forum diskusi bersama pimpinan redaksi media massa, di Ahadiat Hotel, Kota Bandung, Sabtu, 28 November 2020. /Humas Jabar/



GALAMEDIA - Berkaca pada libur panjang bulan Oktober 2020, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memandang potensi penyebaran Covid-19 masih ada.

Karenanya ia berharap libur panjang akhir tahun bertepatan Natal, pengganti cuti Lebaran, dan Tahun Baru pada Desember 2020 mendatang dipersingkat.

Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, libur panjang berpotensi menimbulkan peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Habib Rizieq Terus Dibikin Susah dan Disudutkan, Babe Haikal: Tunggu!

Sebab pada libur panjang sebelumnya masih ditemukan warga yang reaktif Covid-19 meskipun kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan meningkat.

"Libur panjang Oktober peningkatan kasusnya tidak setinggi libur panjang saat bulan Agustus. Jadi kesimpulannya libur panjang kemarin menimbulkan Covid-19, tapi kedisiplinan 3M meningkat," tuturnya, belum lama ini.

Dituturkan Kang Emil, berkaca pada libur panjang cuti bersama akhir Oktober 2020, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar melakukan rapid test acak terhadap 1.500 wisatawan yang melintas di jalan dan area wisata.

Baca Juga: SJH Siap Gelar Piala Dunia U-20: Bupati, 'Kesiapan tinggal 20 Persen lagi'

Hasilnya, dari 400 orang yang reaktif dan dilanjutkan dengan swab test uji Polymerase Chain Reaction (PCR), ada 10 orang positif Covid-19.

Untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 akibat kerumunan di tempat wisata, untuk libur panjang akhir tahun, Kang Emil memilih opsi pengurangan libur panjang akhir tahun ketimbang dua opsi lain yaitu jumlah hari libur sama seperti tahun sebelumnya atau dihilangkan sama sekali.

"Kalau saya cenderung mengusulkan (libur panjang akhir tahun) dikurangi (harinya)," katanya.

Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Ansor dan Banser Siap Bersama TNI-Polri Hancurkan Teroris di Sigi Sulawesi Tengah

Alasan Kang Emil, jika libur ditiadakan sama sekali, maka perekonomian tidak berjalan. Begitu juga jika libur tidak dipersingkat, maka berpotensi pada penularan Covid-19.

"Jadi usulan dari Jabar adalah jumlahnya jangan sepanjang (akhir) tahun karena berat buat kami (jika terjadi lonjakan) dalam menanganinya," ujar Kang Emil.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler