Makhluk Ini Beri Tanda Datangnya Gempa dan Tsunami Dahsyat, Cek Faktanya

21 Desember 2020, 19:33 WIB
Ilustrasi tsunami. //Pixabay//Wikilmages

GALAMEDIA - Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya kabar tentang potensi gempa bumi dan tsunami dahysat yang melanda Pula Jawa.

Tsunami itu disebut-sebut memiliki ketinggian lebih dari 3 meter. Hal ini berdasarkan "Kajian Nasional Bahaya Tsunami di Indonesia" yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Termasuk juga oleh Australian Agency for International Development (AusAID) melalui Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR).

Baca Juga: Kasus Kerumunan Demo 1812 Sudah Naik ke Tahap Penyidikan, Penyelenggara Segera Diperiksa

Berdasarkan dokumen yang dikutip, 21 Desember 2020, peta-peta tsunami di dalamnya didasarkan pada metodologi kajian bahaya tsunami secara probabilitas yang memungkinkan untuk memperkirakan ketinggian tsunami dari berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.

Adapun 10 wilayah di Pulau Jawa yang berpeluang mengalami tsunami besar antara lain Garut, Cianjur, Ciamis, Tasikmalaya, Purworejo, Wonogiri, Blitar, Pandeglang, Sukabumi dan Kebumen.

Beberapa waktu lalu, hasil riset ahli dari ITB juga sempat mengungkap potensi gelobang tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa.

Para ahli menemukan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa. Hasil riset itu diperoleh dari penggabungan data seismik katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Baca Juga: Nurul Arifin: Tindakan Negara terhadap Pemecah Belah Bangsa Sudah Tepat

Tim ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun langsung turun tangan. Mereka melakukan simulasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait hasil riset itu.

Terlepas dari hasil riset ahli ITB, kabarnya ada makhluk laut dalam yang sanggup memprediksi hadirnya gempa dan tsunami.

Ilustrasi Oarfish, ikan yang disebut sebagai pertanda datangnya gempa dan tsunami.

Makhluk tersebut bahkan diprediksi memiliki keakuratan nyaris 100 persen. Lebih tinggi dari keakuratan dari mesin seismograf maupun pendeteksi tsunami konvensional. Makhluk itu bernama Oarfish (Regalecus Glesne).

Baca Juga: Kejutan Sejak Pandemi Covid-19 Sehari Bertambah 70 Positif

Spesies ikan laut dalam ini telah lama dipercaya dapat mendeteksi kehadiran bencana. Ikan tersebut memiliki bentuk tubuh yang panjang menyerupai Sea Serpent.

Oarfish dianggap sebagai perwujudan naga air dalam mitologi Jepang dan dijuluki "ryugu no tsukai" yang bermakna Sang pembawa pesan Raja Laut.

Bukan tanpa alasan Oarfish mendapat julukan demikian. Sejarah mencatat, kemunculan ikan ini di pesisir pantai selalu disusul dengan kehadiran bencana dahsyat seperti gempa bumi dan tsunami.

Perilaku Oarfish yang terbilang sakti tersebut ternyata dapat dijelaskan dari kacamata sains.

Sebagai ikan laut dalam, Oarfish bisa merasakan apabila terjadi pergerakan lempeng bumi dengan skala besar di dasar laut.

Baca Juga: Rentetan Tsunami Besar di Indonesia Terjadi pada Bulan Desember

Pergerakan lempeng tersebut membuat Oarfish gelisah dan akhirnya naik ke permukaan.

Kemunculannya ke permukaan pun dianggap sebagai pesan untuk umat manusia, bahwa ada bencana dahsyat yang akan menerjang mereka.

Rachel Grant, seorang Profesor Biologi Kelautan dari Universitas Anglia Ruskin di Cambridge menuturkan, perilaku ajaib dari Oarfish tersebut dapat dibuktikan secara teoritis.

"Ketika gempa terjadi, akan ada penumpukan tekanan di bebatuan yang bisa menimbulkan muatan elektrostatis dan menyebabkan ion bermuatan listrik lepas ke air," terang Rachel pada Euronews.

Baca Juga: Tsunami Besar Ancam 10 Wilayah di Pulau Jawa, Doni Monardo: Jangan Bosan-bosan Ingatkan Bangsa Kita

"Hal tersebut dapat menyebabkan pembentukan hidrogen peroksida, yang merupakan senyawa beracun. Ion berbahaya tersebut juga dapat mengoksidasi bahan organik yang dapat membunuh ikan, sehingga memaksa mereka meninggalkan laut dalam dan naik ke permukaan," paparnya.

Benarkah makhluk itu menjadi pertanda datangnya gempa dan tsunami? Anggapan itu tak lepas dari temuan Oarfish do
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selayan (Sulsel) digemparkan dengan penemuan oarfish, Senin, 9 Desember 2019.

Cerita rakyat Jepang menyebut bahwa kemunculan ikan yang hidup laut dalam, yang diberi nama Namazu, itu kerap dikaitkan dengan kedatangan gempa bumi besar.

Dalam mitologi Jepang, Namazu dianggap sebagai salah satu makhluk yang menyebabkan bencana atau kemalangan (yo-kai). Dia biasa bersembunyi di suatu tempat di bawah daratan Jepang dan terkadang menggoyangkan ekornya hingga menyebabkan gempa bumi di dunia manusia.

Baca Juga: Lindungi Hak-hak Penyandang Disabilitas, Kemensos Bentuk KND

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membantah munculnya ikan laut dalam atau oarfish di Kepulauan Selayar sebagai pertanda akan terjadinya gempa besar dan tsunami.

Ikan oarfish adalah ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan. "Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Daryono menerangkan, sejak dulu di Jepang memang ada legenda bahwa oarfish konon sebagai pembawa pesan dari dasar laut. Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.

"Tanpa ada penelitian ilmiah maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja," sambungnya.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet: Rizal Ramli Sebut Kalau Menteri Ini Tak Diganti, Jokowi Nyungsep

Majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) juga pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar.

Berdasarkan kajian tersebut maka kemunculan oarfish bukanlah pertanda akan terjadi gempa besar. Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculan ikannya banyak.

Jika hanya satu atau dua ekor ikan, maka beberapa makalah menyebutkan oarfish juga memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat. Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut seperti mengikuti arus laut.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler