Kedokteran Unpad dan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Kembangkan Vaksin Rekombinan Covid-19

2 Maret 2021, 17:27 WIB
Paparan soal pengembangan Vaksin Rekombinan Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, di Kawasan Sukajadi, Kota Bandung, Selasa 2 Maret 2021./Remy Suryadie/Galamedia /


GALAMEDIA - Fakultas Kedokteran Unpad bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical melakukan pengembangan Vaksin Rekombinan Covid-19.

Saat ini pengembangan vaksin tersebut telah memasuki uji klinis tahap ke tiga. Dua tahapan sebelumnya dilakukan di China.

Dari dua kali tahapan uji klinis, vaksin itu dianggap terbukti aman serta tidak menimbulkan efek yang serius terhadap para relawan.

Baca Juga: Innalillahi Eks Menkumham Dirundung Duka, Yusril Ihza Mahendra: Orang Baik, Saya Sungguh Kehilangan

"Bahkan vaksin ini memberikan kekebalan yang baik, tapi memang perlu uji klinis ketiga," jelas dr Rodman Tarigan, perwakilan Unpad yang ditunjuk sebagai peneliti utama dalam uji klinis vaksin tahap tiga.

"Penelitian uji klinis fase ketiga Vaksin Rekombinan telah mendapatkan izin persetujuan dari Komite Etik RS Hasan Sadikin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," lanjut dia saat ditemui di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kawasan Sukajadi, Kota Bandung, Selasa 2 Maret 2021.

Masih dikatakan Rodman, uji klinis tahap ketiga ini sudah berjalan sejak akhir Februari hingga April 2021 mendatang. Sedangkan di Indonesia, Kota Bandung ditunjuk sebagai tempat uji klinis.

Pengujian dilakukan di enam rumah sakit, yaitu RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent dan RS Al Ihsan.

Baca Juga: PSI Bisa Jadi Ancaman PDIP, Disebutkan 10-15 persen Suara Bisa Dicaplok dengan Cara Gaul

Selain itu, di beberapa negara, juga dilakukan di Ekuador, China, Pakistan dan Uzbekistan.

Pengujian ini bakal melibatkan 4,000 ribu relawan. Namun hingga saat ini, baru hanya 300 relawan yang mendaftarkan diri, serta telah menjalani uji klinis tahap ketiga.

"Total target dari uji klinis fase tiga Vaksin Covid-19 Rekombinan adalah 29.000 subjek relawan dari beberapa negara," jelasnya.

Indonesia ditargetkan merekrut 4,000 subjek relawan yang terbagi di dua wilayah yaitu Bandung dan Jakarta, masing-masing 2.000 target.

Baca Juga: Jokowi Cabut Legalisasi Miras, Ferdinand Hutahaean Tiba-tiba Sebut Nama Anies Baswedan: Halah Diganjal Siapa?

"Sebanyak 200 dari 2000 subjek tersebut akan dilakukan pemeriksaan imunogenisitas atau respon imun terhadap tubuh," ucap Rodman.

Untuk memberikan rasa aman, Rodman memastikan masyarakat yang akan menjadi relawan diberikan dan disediakan asuransi untuk pertanggungan rawat inap.

Termasuk penggantian biaya rawat jalan dengan coverage sesuai ketentuan yang ada.

"Sepanjang partisipasi dalam penelitian, relawan akan dipantau kesehatannya oleh tim peneliti," ujar Rodman.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler