GALAMEDIA – Saat ini pemerintah terus melaksanakan vaksinasi terhadap kalangan lansia dan petugas publik yang berjumlah 38.513.446 orang.
Jumlah tersebut terdiri atas 21,5 juta merupakan kelompok lansia, 16,9 juta lainnya kelompok petugas publik.
Vaksinasi gelombang kedua ini direncanakan akan selesai pada Mei 2021 terhadap 38,5 juta orang Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan target baru bahwa sekira 45 juta rakyat Indonesia harus mendapatkan vaksinasi hingga Juni 2021.
“Kita beruntung sudah bisa vaksinasi, baru sekira 90 juta dosis vaksin untuk 45 juta orang yang bisa divaksinasi sampai Juni,” tuturnya di Jakarta, 3 Maret 2021, kutip Antara.
Baca Juga: Stafsus Kemenkumham Berikan Penguatan, Kantor Imigrasi Kls I Bandung Bertekad Raih Predikat WBK
Budi mengungkapkan bahwa saat ini vaksin yang hanya diproduksi beberapa negara maju telah menjadi rebutan seluruh dunia.
Saat ini masih banyak negara yang belum mendapatkan vaksin bahkan tidak mampu membelinya karena didahului oleh negara-negara maju.
“Australia dan Jepang juga itu baru mau mulai vaksinasinya,” kata Menteri Kesehatan.
Dirinya kembali menjelaskan soal pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) yang mengharuskan 70 persen populasi divaksin/imunisasi.
Menkes pun mengakui bahwa untuk mewujudkan hal tersebut banyak menghadapi kendala karena jumlah penduduk Indonesia yang besar.
Baca Juga: Ketua PWI Jawa Barat : Wartawan Harus Menjaga Martabat dalam Menjalankan Kegiatan Jurnalistik
“Masalah utama yang paling besar adalah ketersediaan vaksinnya, karena memang sampai Juni baru ada sekira 90 juta vaksin,” ujar Budi.
Target pemerintah yang sudah dikalkulasikan untuk melakukan vaksinasi yakni sebanyak 181.554.465 orang atau 70 persen populasi Indonesia.
“Yang berat semester kedua, jadi 181 juta dikurangi 45 juta yang disuntik dalam enam bulan berikutnya,” ucap Budi.
Penemuhan target sebanyak 181,5 juta harus dilakukan vaksinasi setidaknya 2-3 juta suntikan per hari, tambah Menkes.
Melihat hal tersebut, Menkes kemudian mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program vaksinasi.
“Ini program inklusif, malah bisa saya katakan ini harus menjadi gerakan, di mana setiap komponen bangsa wajib kita melakukan vaksinasi,” tegas Menkes.
Selain itu, dirinya mengingatkan bahwa vaksin tidak sekedar bermanfaat melindungi individu, namun keluarga, tetangga, dan seluruh masyarakat.***