Polemik KLB Demokrat, Ruhut Sitompul Sentil Andi Mallarangeng: Semut Saja Diinjak Gigit Apalagi Moeldoko

11 Maret 2021, 10:24 WIB
Ruhut Sitompul. /Antara/Wahyu Putro A

GALAMEDIA – Terkait hebohnya pengakuannya terkait penetapan Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Ruhut Sitompul mengaku bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada Partai Demokrat.

Meskipun dirinya sudah menjadi kader PDIP, Ruhut mengaku bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sosok yang turut membesarkan namanya.

“Jadi, saya tidak bisa lupa kacang dari kulit,” ujar Ruhut Sitompul yang dikutip Galamedia dari tayangan acara Mata Najwa, 11 Maret 2021.

Baca Juga: BANGGA! Berikut 7 Kota Terbersih di Indonesia, Nomer 5 Bikin Kaget

Selain itu, Ruhut mengungkapkan bahwa dirinya kerap disebut oleh lawan politik SBY sebagai anjing penjaga SBY dan Partai Demokrat. “Lawan politik mengatakan Ruhut Anjing Penjaga SBY dan Partai Demokrat,” ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut tidak dapat dipungkiri oleh berbagai pihak karena mereka telah menyaksikan bagaimana perjuangannya dahulu bersama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan SBY.

Hali ini yang membuat Ruhut merasa sedih. Kesedihannya pun kian bertambah setelah dirinya mendapat kabar bahwa kini di Partai Demokrat sedang terjadi konflik antara 2 tokoh besar yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Baca Juga: Heboh! Kubu Moeldoko Bongkar Video SBY Bukan Pendiri Demokrat, Refly Harun: Itu Bahasa Polaid

Selain itu, Ruhut mengaku bahwa dirinya sempat dihubungi via telepon oleh seseorang yang ingin mengadakan KLB. Alasan seseorang tersebut menghubunginya karena dia menilai jika Ruhut memiliki kedekatan dengan Moeldoko.

Menurut Ruhut, seseorang tersebut menganggap bahwa Moeldoko layak untuk dijadikan sebagai Ketum Partai Demokrat karena menurut mereka Moeldoko merupakan sosok yang mampu menyelamatkan Partai Demokrat.

Setelah mendapatkan panggilan telepon tersebut, Ruhut menyebut bahwa KLB tersebut tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“Saya orang hukum, saya tahu AD/ART,” tegasnya. Kemudian Ruhut langsung menghubungi Moeldoko via telepon. Melalui sambungan telepon tersebut, Moeldoko mengaku bahwa dirinya tidak ingin menjadi Ketum Partai Demokrat karena pada saat itu Moeldoko tengah mendapatkan tugas berat yakni membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi pandemik Covid-19.

Baca Juga: Intel Polisi Ancam Pengurus Demokrat Kubu AHY, Refly Harun: Apakah Istana Terlibat? Ini 2 Opsi untuk Moeldoko

Ketika disinggung perihal alasan Moeldoko menerima jabatan Ketum Partai Demokrat, Ruhut mengatakan: “Semut saja diinjak gigit apalagi Moeldoko,” ungkapnya.

“Siapa yang menginjaknya?,” tanya Najwa Shihab.
“Saya di salah satu TV diadu dengan Andi Mallarangeng. Saya garis bawahi cabut kata-kata anda,” tegas Ruhut.

Menurutnya, pernyataan tersebut telah disampaikan Andi Mallarangeng menyinggung langsung Moeldoko dan Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Demokrat Andi Mallarangeng mengungkapkan bahwa upaya kudeta yang dilakukan Moeldoko kepada AHY merupakan cara-cara orde baru. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler