Menhub Prediksi 81 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran, Tapi...

7 April 2021, 20:36 WIB
Ilustrasi mudik. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi akan ada 81 juta orang yang mudik di Lebaran tahun ini. /ANTARA/Budi Candra

GALAMEDIA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut akan ada 81 juta orang yang akan pulang ke kampung halaman pada libur panjang Lebaran 2021.

Tapi, hal itu bisa terjadi jika saja pemerintah tidak mengeluarkan larangan mudik.

Angka 81 juta diketahui dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

"Jika tidak ada larangan mudik maka 33 persen orang masih mudik. Artinya ada 81 juta orang akan mudik," ujar Menhub Budi Karya di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Dikalahkan PSS Sleman, Persebaya Jumpa Persib di Perempat Final Piala Menpora

Larangan mudik Lebaran 2021 berlangsung selama 12 hari yaitu 6-17 Mei 2021 bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), BUMN, TNI-Polri, karyawan swasta maupun pekerja mandiri.
Masyarakat pun diimbau tidak melakukan kegiatan yang disinyalir bakal berpotensi menularkan Covid-19.

"Tetapi kalau ada larangan mudik, orang yang ingin mudik 11 persen dengan angka 27 juta," tambah dia.

"Itu jumlah yang banyak dan kami mengidentifikasi tujuan mudik yang paling banyak dari Jabodetabek ke Jawa Tengah sebanyak 37 persen atau kurang lebih 12 juta, Jawa Barat 23 persen atau 6 juta dan Jawa Timur," ungkapnya.

Menhub Budi Karya pun memaparkan sejumlah strategi yang akan diterapkan dalam pelarangan tersebut.

Baca Juga: Kubu AHY Yakin Tengah Terjadi Perebutan Kekuasaan di Tubuh KSP, 2 Tokoh Ini Disebut Pantas Gantikan Moeldoko

"Berkaitan dengan darat, kita kami berkoordinasi dengan polisi dan Kakorlantas bahwa kita secara tegas melarang mudik dan akan melakukan penyekatan di lebih dari 300 lokasi, sehingga kami menyarankan agar bapak dan ibu tidak meneruskan rencana mudik dan tinggal di rumah," tuturnya.

Mereka yang akan disekat, kata dia, termasuk pengguna mobil pribadi maupun truk pelat hitam.

"Di laut memang terjadi suatu pergerakan, kita hanya memberikan fasilitas bagi mereka yang dikecualikan oleh Menko PMK, oleh karenanya kita berikan layanan secara terbatas," lanjut Menhub dilansir Antara.

Bagi daerah yang memang secara khusus banyak melakukan mudik seperti di Riau, dari Kalimantan ke Jawa dan di Jawa Timur, Menhub mengimbau tidak melakukan mudik.

"Di kereta api, kita akan melakukan pengurangan suplai dengan hanya memberikan kereta luar biasa dan secara khusus bagi aglomerasi," kata dia.

Baca Juga: Eks Napiter Pelaku Perencana Bom Panci Berikrar Kembali ke Pangkuan NKRI dan Setia pada Pancasila

"Katakanlah Jabodetabek lalu di Gerbang Kertosusila yaitu aglomerasi dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya Sidoarjo, Lamongan dan juga Bandung kita juga akan menurunkan suplai," ungkap Menhub.

Walaupun larangan mudik berlaku bagi siapapun, ada kebijakan bagi orang tertentu yang diperkenankan untuk tetap melakukan perjalanan.

Mereka adalah orang-orang yang memenuhi syarat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu bagi ASN atau BUMN yang sedang melakukan perjalanan dinas, dengan syarat surat tugas yang ditandatangani oleh pejabat minimal eselon 2 bagi ASN dan BUMN.

Selain itu bagi masyarakat yang memiliki keperluan mendesak diperbolehkan melakukan perjalanan dengan syarat harus disertai keterangan dari kepala desa bahwa mereka ada keperluan mendesak.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler