Kian Memanas, Pegawai Perempuan KPK Laporkan TWK ke Komnas Perempuan: Pertanyaan Janggal

31 Mei 2021, 19:46 WIB
Para pegawai KPK yang tak lolos TWK saat di acara Mata Najwa. /Tangkapan layar YouTube/Najwa Shihab

GALAMEDIA – Polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlebih mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) kian memanas.

Bahkan hari ini, Senin, 31 Mei 2021 sejumlah pegawai perempuan KPK yang gagal lolos dalam TWK melapor ke Komisi Nasional Anti Kekerasan (Komnas) Perempuan.

Bukan tanpa sebab, laporan tersebut dibuat lantaran ada dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat TWK berlangsung.

Yudi Purnomo selaku Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK mengaku akan mendampingi beberapa pegawai tersebut untuk melakukan pelaporan.

“Hari ini juga saya akan mendampingi beberapa teman pegawai perempuan KPK untuk melapor kepada Komnas Perempuan terkait dengan adanya hal yang diduga sebagai pelecehan terhadap harkat dan martabat perempuan,” ucapnya dilansir melalui berbagai sumber.

Baca Juga: Rasio Utang Terus Meroket, Demokrat: Indonesia Bangsa Pasrah Tingkat Internasional

Sementara itu, Ita Khoriah selaku Pegawai Humas KPK adalah salah satu pegawai perempuan yang memberikan pernyataannya soal TWK. Hal ini ia sampaikan melalui program Mata Najwa pada Rabu (27 Mei 2021) malam.

Ita mengaku mendapatkan pertanyaan yang cukup aneh antara lain mengenai aliran agama, status pernikahan hingga gaya berpacaran.

“Saya mengalami pertanyaan yang cukup aneh saat itu, soal status pernikahan, apakah saya punya pacar saat itu, kemudian lebih dalam kalau pacaran ngapain saja, aliran agama,” ucapnya dilansir melalui Youtube Najwa Shihab.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Ita lantas menjawab ia mengikuti aliran Nahdlatul Ulama. Kendati demikian ia menyatakan, saat ia masuk KPK ia harus melepas seluruh identitasnya di organinasi manapun.

“Saya (menjawab) NU. Sejak saya masuk KPK, saya harus melepas identitas saya di organisasi apapun” jelasnya.

Baca Juga: Refly Harun: Kasus Harun Masiku Menunjukkan Tidak Berdayanya Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Najwa Shihab (Mbak Nana) lantas bertanya apakah itu menjadi dasar Ita Khoriah melaporkan pertanyaan tes TWK kepada Komnas Perempuan.

Ita menuturkan bahwa bukan hanya itu alasannya melaporkan TWK ke Komnas Perempuan. Pelaporan juga dilakukan setelah mengetahui pertanyaan kepada pegawai KPK lain yang tak kalah janggal.

“Pertama itu berdasarkan pengalaman saya. Di satu sisi banyak rekan-rekan saya yang juga mendapat pertanyaan lebih parah dan saya pikir itu preseden buruk apabila instrumen rekrutmen untuk abdi negara tenryata ada preseden yang gak menyenangkan,” tandas Ita.

Selain pertanyaan itu, Ita juga membeberkan pertanyaan janggal lain seputar jilbab, diminta memilih antara Alquran atau Pancasila, status pernikahan, dan lainnya.

Bahkan menurut pernyataan Ita, ada peserta yang trauma hingga menangis karena pertanyaan tersebut.

“Sedangkan peserta yang ditanya masih ada trauma sampai ketriger dan menangis,” ujarnya lagi. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler