Berhasil Kembangkan Inovasi e-SAKIP Desa Pemkab Sumedang Diapresiasi Mendes PDTT

4 Juni 2021, 16:32 WIB
Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir menerima kunjungan Menteri Desa PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) Abdul Halim Iskandar, Jumat 4 Juni 2021. /Ade Hadeli/Galamedia///

GALAMEDIA - Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mengembangkan Inovasi e-SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kenerja Pemerintah) Desa, mendapat apresiasi Menteri Desa PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) Abdul Halim Iskandar, karena bersinergi dengan program SDGs Desa (Sustainability Development Goals Desa).

"SAKIP Desa dan SDGs Desa dihadirkan dan digerakkan dengan harapan penggunaan Dana Desa, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya bisa optimal," kata Menteri, pada acara Peluncuran Integrasi e-SAKIP Desa dengan Sistem Informasi Desa dan Desa Cinta Statistik, bertempar di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Jumat, 4 Juni 2021.

Ke depan setiap desa memiliki data yang bagus. Sehingga pembangunan desa bukan berdasarkan keinginan elit tapi berdasarkan masalah dan kebutuhan.

Baca Juga: AHY Temui Ridwan Kamil di Kota Bandung, Bahas Soal Pilpres 2024?

Dengan harapan Dana Desa diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan. Kemudian berikutnya menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Misalnya pembangunan jalan desa, embung desa dan yang lainnya.

"Yang saya cari itu, ada di Sumedang. Saya akan mengusulkan ke Mendagri agar inovasi daerah yang bagus seperti e-SAKIP Desa ini ditampilkan oleh kementerian dan direplikasikan ke daerah lainnya. Model pembangunan yang paling mudah untuk desa adalah replikasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Kita berinovasi bagaimana bisa menularkan kebaikan. Siapa yang membuat kebiasaan baik dan kemudian dicontoh itu pahalanya besar," ujarnya.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyambut gembira atas apresiasi yang disampaikan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar itu.

Dony mengungkapkan, bahwa pada tahun 2018 ketika awal memimpin Sumedang, kondisi Sumedang cukup memprihatinkan. Angka kemiskinan di atas rata-rata Jawa Barat. Angka stunting juga sangat tinggi mencapai 32,20 %.

Demikian juga tingkat perkembangan desa yang diukur oleh Indeks Desa Membangun (IDM), masih ada 1 desa tertinggal dan 201 desa berkembang.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 4 Juni 2021: Identitas Mia Terbongkar! Dewa Tahu Nana Mantan Napi

Setelah diluncurkan Inovasi e-SAKIP Desa, kinerja Pemerintah Desa meningkat signifikan. Demikian juga berbagai indikator pembangunan mengalami perbaikan. Angka kemiskinan dan stunting menurun, adapun IDM mengalami peningkatan yang mengesankan. Saat ini di Sumedang sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Sebaliknya kini ada 31 desa mandiri, 103 desa maju dan 136 desa berkembang.

Secara detail, bahwa SAKIP Desa telah mendorong tata kelola Pemerintahan Desa berbasis kinerja dan berorientasi hasil. Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang setiap tahunnya diperjanjikan oleh Kepala Desa dan Camat. Yakni penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatkan kualitas pelayanan publik.

"Sekarang SAKIP Desa di Kabupaten Sumedang sudah berbasis digital menjadi e-SAKIP Desa dan diintegrasikan ke dalam Super Aplikasi e-office Desa. Semua perangkat desa di Sumedang sudah mempunyai akun e-office dan semua Kepala Desa sudah bisa melakukan tanda tangan digital," katanya.

Baca Juga: Heran Soal Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia, Fadli Zon: Baru Kali Ini Sejak Jaman Hindia Belanda

Pada acara tersebut hadir juga Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) yang diwakili Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto.

Kepala BPS menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sumedang karena Kabupaten Sumedang menjadi salah satu percontohan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). "Dengan adanya kesadaran akan pentingnya statistik di jajaran aparatur Pemerintah Desa, diharapkan pengelolaan pemerintahan desa ke depan, termasuk transformasi digital di desa, makin berdayaguna. Sehingga kedepannya, desa menjadi subjek dan bukan lagi objek pembangunan dalam mengentaskan kemiskinan," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler