Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ini yang Dikatakan Bupati Bandung

5 Juni 2021, 16:53 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna. /Engkos Kosasih/Galamedia/

GALAMEDIA - Bupati Bandung, Dadang Supriatna berencana membangun gedung Laboratorium Lingkungan (Labling) yang terpisah dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.

Dadang menyatakan, gedung baru itu diperlukan agar lebih representatif dan optimal dalam memberikan pelayanan kebutuhan labling.

"Kita memang memiliki laboratorium lingkungan terbaik di Indonesia, tapi tempatnya masih menyatu dengan kantor pelayanan masyarakat di Kantor DLH. Maka rencananya di tahun 2022, kita akan bangun gedung lab yang terpisah dari Kantor DLH agar lebih representatif," kata bupati dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sabtu, 5 Juni 2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil 'Disingkirkan' AHY dan Sandiaga Uno, Prabowo Teratas Survei Lima Nama Capres Terkuat

Lebih dari itu, imbuh Kang DS, sapaannya, gedung lab juga harus lebih representatif, lebih luas dan lebih steril, sehingga perlu pemindahan tempat dari yang ada saat ini.

"Nanti kita juga akan perbaiki semua sistemnya, kaitan dengan limbah baik yang B3, maupun air permukaan, termasuk soal polusi udara. Kita optimalisasikan sehingga pencemaran tidak terjadi lagi di Kabupaten Bandung," imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kusuma menambahkan, labling milik Pemkab Bandung saat ini statusnya sudah merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Labling ini berfungsi untuk uji analisa dan monitoring lingkungan. Penggunanya bukan saja untuk Pemkab Bandung, melainkan dari daerah lain atau pihak swasta yang belum memiliki labling.

Baca Juga: Kisah Syahroni, dari Penyandang Disabilitas Hingga Jadi Pengrajin Kaki Palsu dan Motor Roda Tiga

"Karena statusnya sudah BLUD dari yang tadinya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas, pak bupati memikirkan untuk pengalihan tempat labling ini, agar pelayanannya lebih optimal dengan gedung lab yang lebih representatif dan lebih luas. Apalagi kita memang punya labling milik pemda level kabupaten yang terbaik di Indonesia," kata Asep.

Asep mengakui labling milik Pemkab Bandung merupakan salah satu labling terbaik di Indonesia, dengan selalu mendapatkan predikat excellent dari lembaga penguji.

"Lab itu kan ada akreditasinya. Jadi, setiap tahun selalu ada surveilance, lab kita diakreditasi ulang oleh berbagai lembaga, salah satu yang menguji itu lembaga Profily dari Amerika Serikat, sehingga kita mendapat sertifikat akreditasi internasional," ungkap Asep.

Baca Juga: DPD Golkar Jawa Barat Gelar Vaksinasi Covid-19

Dari hasil akreditasi itu Lablink DLH Kab Bandung juga sudah tiga tahun berturut-turut selalu mendapat predikat excellent.

"Setiap tahunnya juga standarisasi SNI, ISO, SOP itu kita bisa pertahankan dan mendapat predikat excellent," imbuhnya.

Saat masih berstatus UPTD, lanjut Asep, Labling DLH ini bisa mendatangkan pendapatan aseli daerah (PAD) karena ada pelayanan, dan tarifnya. Labling DLH ini terakhir bisa berkontribusi Rp 1,7 miliar ke PAD.

"Namun setelah jadi BLUD, pemasukan dari pelayanan tidak lagi disetor ke kas daerah, tapi bisa menutupi biaya operasional lab, biaya akreditasi, pembelian bahan kimia, obat, biaya pemeliharaan, dan biaya personil," tukas Asep.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler