Indonesia 'Digantung' oleh Arab Saudi Soal Ibadah Haji, Imam Besar New York Soroti Keputusan Gus Yaqut

8 Juni 2021, 14:55 WIB
Umat muslim saat menjalankan ibadah haji tahun 2020. /

GALAMEDIA - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan resmi membatalkan keberangkatan calon jemaah haji tahun 2021 ini.

Imam Besar Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali pun turut menanggapi terkait kebijakan yang dikeluarkan.

Seperti yang diketahui, sebenarnya Indonesia belum mendapatkan kejelasan dari Arab Saudi terkait kuota haji.

Atas hal tersebut Indonesia memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan ibadah haji pada tahun 2021 ini.

Baca Juga: 60 KK di Dago Karantina Sejak Sepekan Lalu Akibat Tetangganya Positif Covid-19

Menanggapi hal tersebut, Shamsi Ali menilai jika batalnya haji Indonesia karena lambatnya kejelasan Arab Saudi dalam memberikan kuota haji, seolah seperti memprotes panitia olimpiade saja.

"Kalau dianggap Saudi lambat memberika kuota, dan karenanya dibatalkan, bagaikan memprotes panitia olimpiade saja. Haji bukan olimpiade...," ujar Shamsi dilansir Galamedia dari akun Twitter @ShamsiAli2 pada Selasa, 8 Juni 2021.

Lebih lanjut, menurut Shamsi kalau pun kejelasan kuota haji lambat, apakah susah mempersiapkan pemberangkatan haji dalam waktu singkat.

"Selain itu, kalaupun lambat, bukannya yg akan berangkat hanya ribuan? Apa susahnya disiapkan dalam waktu singkat? Bukan 270 ribu kan?," katanya.

Baca Juga: Lockdown di Wilayah Dago, Polrestabes Bandung Gerak Cepat Berikan Bantuan kepada Warga

Untuk itu, Shamsi menilai bahwa intinya ada pada masalah di mana tanggung jawab agama dalam melihat urgensi.

"Jadi intinya ada pada masalah di mana tanggung jawab agama dalam melihat Urgensi ibadah ini," tambahnya.

Dalam unggahan yang sama, Shamsi berharap agar tahun ini ibadah haji tetap diusahakan hingga titik darah penghabisan.

Namun, jika telah diusahakan ternyata gagal, maka Shamsi menyebut bahwa hal tersebut merupakan emergency.

Oleh karena itu, Shamsi menyebut jangan menentukan kebijakan sesuai rasa dan keinginan.

Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Ribuan Orang Ikuti Vaksinasi Covid-19

"Saya masih melihat harus tetap diusahakan hingga titik darah penghabisan...kalau ternyata gagal, itu namanya “emergency”. Jangan kita yg menentukan sesuai rasa dan keinginan...," tuturnya.

Di sisi lain, Shamsi menilai jika Arab Saudi telah membuka akses bagi jemaah haji dunia, meski dibatasi, artinya Arab Saudi telah memperkirakan segala risiko yang akan terjadi.

"Kalau Saudi Sudah membuka jalan ke jamaah Haji dunia, walau dibatasi, itu Artinya Saudi telah memperhitungkan segala resikonya," tambahnya.

Shamsi menyebut bahwa meski Arab Saudi belum memberikan kejelasan kuota haji. Tetapi beberapa negara tak membatalkan haji tahun ini. Saat ini hanya Indonesia yang membatalkan.

"Apakah Pakistan, Turki, Bangladesh, Iran, Mesir, bahkan India batalkan karena khawatir Covid? Hingga saat ini hanya Indonesia yang batalkan..hebat kan?," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler