DPR Minta Warga Jabar Tak Kendor Taati Prokes Tekan Lonjakan Kasus Covid-19

10 Juni 2021, 14:15 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. /dok pribadi

GALAMEDIA - Pascalebaran, angka kasus Covid-19 di Jawa Barat masih terus memperlihatkan peningkatan cukup signifikan.

Data terakhir, tercatat ada penambahan sebanyak 1.562 kasus terkonfirmasi positif.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat mengungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di beberapa provinsi di atas 29 persen dan ada yang masih di atas 50 persen.

Jawa Barat termasuk provinsi dengan BOR yang cukup tinggi. Sampai akhir Mei, angkanya mendekati 40 persen.

Baca Juga: Pertanyakan Netralitas soal TWK KPK, Arief Poyuono Ungkap Kedekatan Ketua Komnas HAM dengan HTI

Sorotan datang dari berbagai kalangan, salah satunya anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan.

"Jawa Barat masih menghadapi tantangan pandemik yang luar biasa," kata Farhan dalam keterangan persnya, Kamis, 10 Juni 2021.

Farhan menurutkan, melihat kondisi yang terjadi, Jabar diharapkan bisa menanggulanginya dengan massif.

Ia juga mewanti-wanti agar pola pengetatan protokol kesehatan Covid-19 terutama pada penggunaan masker dan menghindari kerumunan wajib dievaluasi.

Lebih lanjut mantan presenter ini menambahkan, vaksinasi vaksin Covid-19 di Jawa Barat perlu dorongan kuat agar mempersempit potensi penularan ke daerah-daerah.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Gofar Hilman, Teddy Gusnaidi Sebut Bisa Saja Pihak Pria yang Jadi Korban Bukan Perempuannya

Terlebih, pascalebaran dan libur panjang, kasus Covid-19 di daerah menjadi perhatian.

"Hal ini direspon dengan vaksinasi yang meluas dan cepat, terasa lebih baik daripada provinsi lain, untuk distribusi vaksinasi Covid-19," terang Farhan.

Tidak hanya itu, pengetatan untuk mematuhi protokol kesehatan di lapangan terutama menutup celah kerumunan, dinilai masih massif dilakukan di daerah-daerah.

"Ketersediaan kamar bagi penderita Covid-19 di faskes mulai membaik, tidak ada kekurangan kamar disertai testing dan tracing yang meluas," kata Farhan.

"Sosialisasi dan edukasi 5M sudah menunjukan hasil yang baik walaupun ada beberapa yang kurang patuh," tambahnya.

Baca Juga: Moeldoko Layak Jadi Presiden, Pemerhati Politik: Dekat dengan Santri dan Suka Lawan Radikalisme

Selain itu, jaring pengaman sosial bagi warga kurang mampu yang terdampak masih terjadi di beberapa daerah.

"Masih ada masalah dengan distribusi Bansos. Tampaknya masalah data menjadi kendala," sambung Farhan.

Sebelumnya, Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga Hartarto menilai kedisipilinan protokol kesehatan Covid-19 pada beberapa daerah di Jawa Barat rendah di bawah Nasional.

Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam penggunaan masker abai dan memicu peningkatan kasus positif.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! 5 Dampak Berbahaya Asam Lambung bagi Tubuh, Salah Satunya Bisa Sebabkan Kanker

Airlangga mengimbau kepala daerah di Jabar untuk mendisiplinkan kondisi tersebut karena saat ini masih dalam PPKM.

"Bahwa masyarakat Jabar dari segi kedisiplinan menggunakan maskernya relatif di bawah nasional, kami juga berkeliling ke berbagai daerah banyak di antara masyarakat yang tak mengenakan masker," ujar Airlangga di sela kunjungan di Bandung, Sabtu 5 Juni 2021.

"Kalau semua pakai masker maka presentase penularannya adalah lima persen tapi kalau maskernya dilepas itu naik 30 persen dan kalau tidak ada yang pakai masker itu 70 persen kena," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler