GALAMEDIA - Kepala Kantor Staf kepresidenan (KSP) Moeldoko melakukan perlawanan usai dituding ICW terlibat polemik Ivermectin.
Moeldoko resmi melayangkan somasi atas tudingan yang sempat terlontar dari ICW soal dirinya dan putrinya terlibat polemik peredaran obat Ivermectin.
Informasi mengenai somasi tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Moeldoko, Otto Hasibuan pada Kamis, 29 Juli 2021.
Otto menyebut kliennya resmi melayangkan somasi atas tudingan ICW yang menyebut adanya dugaan kedekatan hubungan antara salah satu pejabat PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara, dengan Moeldoko.
Diketahui bahwa Harsen merupakan salah satu produsen Ivermectin di Indonesia.
Oto mengatakan, pernyataan ICW seolah sengaja membentuk opini publik bahwa KSP Moeldoko terlibat dalam peredaran Ivermectin.
"Tuduhan dan pernyataan ICW tersebut tidak bertanggungjawab karenanya merupakan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap klien kami, baik secara pribadi maupun sebagai Kepala Staf Presiden," ujar Otto dalam konferensi pers virtual, Kamis, 29 Juli 2021.
Atas somasi itu, Otto menegaskan bahwa kliennya, Moeldoko memberikan waktu selama 1x24 jam kepada ICW untuk membuktikan tuduhannya.
"Saya memberikan kesempatan kepada ICW dan kepada Egi dalam 1X24 jam untuk membuktikan tuduhannya bahwa klien kami terlibat dalam peredaran Ivermectin dan ekspor beras," ujar Otto.
Lebih lanjut kata Otto, jika pihak ICW tidak bisa membuktikan tudingannya, maka harus meminta maaf kepada Moeldoko dan mencabut pernyataannya secara terbuka.
"Jika tidak bersedia meminta maaf kepada klien kami secara terbuka, maka dengan sangat menyesal tentunya kami akan melaporkan kasus ini kepada yang berwajib," tuturnya.
Sebelumnya, ICW mengungkap adanya keterkaitan PT Harsen Laboratories selaku produsen obat Ivermectin dengan sejumlah pejabat publik dan politisi untuk mendorong penggunaan Ivermectin sebagai obat Covid-19.
Dugaan keterlibatan sejumlah pejabat publik dan politisi itu hasil penelusuran singkat dilakukan ICW selama Juni dan Juli 2021.
Baca Juga: Pengusaha Asal Lembang Tersangka Korupsi Bansos Bareng Bupati Bandung Barat Aa Umbara Segera Diadili
Peneliti ICW Egi Primasyogha mengatakan, sumber penelusuran dilakukan ICW melalui digital baik itu pemberitaan, media sosial, akte perusahaan dan lain sebagainya.
Dari hasil penelusuran itu ditemukan bahwa aktivitas PT Harsen Laboratories mendorong Ivermectin sebagai obat Covid-19 diduga melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan politikus PDIP Ribka Tjiptaning.
"Ada banyak temuan dalam aktivitas yang kami lakukan namun ada tiga hal yang akan kami soroti pertama tentu PT Harsen Laboratories itu sendiri, kedua partai politik PDIP, ketiga kantor staf presiden melalui kepala staf presidennya Moeldoko," kata Egi dalam diskusi dengan tema 'Berburu Rente di Tengah Krisis: Siapa di Balik Distribusi Ivermectin' secara virtual di akun Youtube Sahabat ICW, Kamis, 22 Juli 2021.***