Tagar #ArogansiFPI Trending Usai PA 212 Siap Gelar Reuni Akbar 212, Netizen Anggap FPI Intervensi Hukum HRS

3 November 2021, 19:44 WIB
Foto massa umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi 212 di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016. //ANTARA/Sigid Kurniawan//

GALAMEDIA - Beberapa hari lalu Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menegaskan pihaknya akan kembali menggelar reuni akbar 212 pada 2 Desember 2021 mendatang.

Novel Bamukmin mengklaim bahwa reuni akbar tersebut akan dihadiri oleh tujuh juta orang, sebab menurutnya semua anggota PA 212 sudah kangen dengan acara silaturahmi umat islam tersebut.

Momen reuni akbar 212 tahun ini pun, akan dimaksimalkan PA 212 untuk menuntut pemerintah agar segera membebaskan Habib Rizieq Shihab.

Tak hanya itu PA 212 juga akan menuntut kasus penembakan 6 Laskar FPI supaya diusut sampai tuntas.

Baca Juga: SBY Sakit Kanker Prostat, Ruhut Sitompul Bilang Begini

Di sisi lain, rencana PA 212 yang hendak menggelar kembali reuni akbar 212 itu mendapat dukungan dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.

Menurutnya, reuni akbar 212 tersebut perlu didukung semua pihak karena merupakan bagian dari pesta demokrasi Indonesia.

Akan tetapi, wacana reuni akbar 212 itu mendapat tanggapan miring dari warganet, sampai-sampai tagar #ArogansiFPI menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Bahkan Musni Umar sampai jadi sasaran kemarahan warganet karena dianggap telah mengompori banyak orang untuk ikut menghadiri reuni akbar 212 itu.

"Nih orang ngakunya rektor tapi bodohnya minta ampun , bukannya sejak 2018 Presiden Jokowi tdk bisa intervensi Hukum ? #ArogansiFPI," cuita akun @HaidarYahya.

"Ndeh rektor bodoh sales taliban ikut-ikutan jadi kompor meleduk, coba lihat besok dia orasi paling depan apa duduk manis dirumah si musni #ArogansiFPI," tulis akun @Zubairyahya14.

Selain itu, banyak warganet lain yang juga menanggapi miring reuni akbar 212 itu, sebab agendanya terkesan melawan hukum.

Baca Juga: Tegas, Ali Mochtar Ngabalin Jawab Tudingan Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis Tes PCR

Warganet menyoroti agenda reuni akbar 212 itu yang salah satunya menuntut pemerintah untuk segera membebaskan Habib Rizieq Shihab.

Dari agenda menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab itu pun, membuat warganet sangat heran dengan acara yang digagas oleh PA 212 tersebut.

"Negara ini negara hukum,, hukuman belum usai kok dah minta dibebasin. Pandemi belumlah usai, jangan membuat keadaan yg sudah stabil menjadi kacau. #ArogansiFPI," kata akun @birulangit.

"Sudah jelas salah dan ditetapkan pengadilan, menuntut dibebaskan. atas dasar apa? jgn sampai negara di injak-injak kaum intoleran arogan. #ArogansiFPI," cuit akun @SayNoToMunafik.

"Dulu demo untuk memasukan orang ke penjara, kemudian akan demo untuk mengeluarkan orang dari penjara. #ArogansiFPI," terang akun @sip_is_sip.

Tak hanya itu, warganet lain menilai bahwa reuni akbar 212 itu merupakan cara PA 212 untuk memprovokasi masyarakat Indonesia.

Menurutnya, kerja keras pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 akan tercoreng apabila reuni akbar 212 itu tetap dilaksanakan.

Baca Juga: Banjir Kota Bandung Makin Parah! Legislator: Perencanaan Tidak Ada, Anggaran Minim

Disamping itu, warganet lain pun menilai bahwa reuni akbar 212 tersebut tidak mewakili umat islam secara keseluruhan, melainkan agenda tertentu dari FPI.

Ia mengatakan bahwa reuni akbar 212 tersebut merupakan agenda khusu FPI untuk mengintervensi hukum yang menjerat Habib Rizieq Shihab.

"Jangan sampai pemerintah kalah oleh kelompok-kelompok yang sengaja menggunakan segala macam momen untuk memprovokasi masyarakat dan membuat kegaduhan. Jangan sampai kerja keras kita semua dalam hal penanganan pandemi rusak oleh mereka dan kelompoknya. #ArogansiFPI," cuit akun @Sahilahsyam.

"FPI tidak mewakili umat muslim hanya memiliki agenda khusus untuk mengintervensi hukum untuk membebaskan junjungannya. #ArogansiFPI," kata akun @Hewanhunja.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler