GALAMEDIA – Pengamat politik, Rocky Gerung angkat bicara terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan Indonesia bergantung terhadap bangsa China.
Bagi Rocky, ketergantungan Indonesia terhadap China justru bisa menghasilkan kerugian di dalam negeri.
“Perdagangan dengan China selama ini sebetulnya lebih banyak merugikan Indonesia, dari segi geopolitik terutama. Karena persekutuan dengan China sekaligus berarti blok untuk melawan Amerika,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Senin, 22 November 2021.
“Sinyal semacam ini yang akhirnya membatalkan seluruh arogansi dari pemerintah karena memilih untuk proxy dengan China dan enggak punya hitungan secara strategis apa keuntungannya,” imbuhnya.
Rocky menjelaskan, memang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berangkat ke Glasglow untuk melakukan pertemuan dengan beberapa investor.
Lalu, seolah-olah ada sinyal dari sana. Padahal, kata Rocky, itu baru semacam MOU.
Baca Juga: Bunuh Warga Purwakarta, Enam Oknum Prajurit TNI AL Divonis 9-13 Tahun Penjara
Sementara MOU itu dinilai omong kosong saja, seperti Inggris menjanjikan sekian, Uni Emirat Arab sekian tapi itu bukan intinya.
Intinya adalah, lanjut Rocky, publik sudah tidak percaya apa yang diterangkan oleh pemerintah.
“Poinnya adalah rakyat nggak percaya apa yang di terangkan lagi oleh pemerintah. jadi statistik pemerintah tidak lagi dipercaya oleh rakyat maka ketidakpercayaan itu akan mempengaruhi yang biasa disebut persepsi investasi,” ungkapnya.
Baca Juga: BMI Jabar Peduli Pemuda Lapas, Ineu Purwadewi Sundari Puji Kreasi Seni Warga Binaan
Lebih lanjut, Rocky menyampaikan soal momentum legitimasi sudah selesai dan bahayanya Indonesia akan masuk pada masalah baru.
Menurutnya, Indonesia bisa saja dekat dengan Amerika Serikat maupun negara barat, dan itu bukan negosiasi baru.
Oleh karena itu, China juga dinilai akan memamerkan statistik baru.
"China juga pasti akan memamerkan statistik baru bahwa industri nya sudah bertumbuh, suplai sudah tercukupi sehingga roda ekonomi China sudah pulih,” paparnya.
Baca Juga: Heboh Ada Desakan Bubarkan MUI, Wakil Ketua MPR RI: Hentikan! Tak Produktif Untuk Kepentingan Bangsa
Tetapi, global politik seakan sudah mendikte lain, karena negara-negara barat sudah mengucilkan China.
"Hal itu terlihat pada pertemuan di Glasgow kemarin, dimana China tidak diundang. Semacam sinyal Amerika ingin batasan yang tegas,” pungkasnya.
Sebelumnya, secara blak-blakan Luhut mengatakan saat ini nasib Indonesia masih bergantung kepada China.
Karenanya, Luhut menyebut bahwa kondisi perekonomian China berdampak kepada kondisi ekonomi di Tanah Air.
Baca Juga: Temui Mahfud MD Usai Anggota MUI Jadi Terduga Teroris, Ketua Umum MUI Segera Lakukan Tindakan Ini
Luhut menyatakan, apabila kondisi ekonomi China melambat, maka hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia. ***