Sebanyak 406 Guru, 206 Sekolah, dan 26.312 Siswa Siap Jalani Kurikulum Bisnis Digital SMK di Jabar

11 Januari 2022, 17:05 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Dinas Pendidikan Jabar/


GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mulai membuka kelas perdana Kurikulum Bisnis Digital bagi SMK Jawa Barat.

Adapun pelatihan, dilaksanakan hingga 12 bulan mulai Januari 2022 dengan melibatkan 206 sekolah kejuruan di Jabar.

Dari jumlah tersebut, ada sekitar 406 guru yang mengikuti training of trainer. Sedangkan jumlah siswa yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 26.312 siswa.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, melalui kurikulum bisnis digital ini dapat melahirkan generasi penerus yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan tantangan global, sehingga lulusan SMK siap memasuki dunia kerja.

Baca Juga: Kasus Omicron Indonesia Tembus 414 Orang! Mayoritas Berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri

"Dengan begitu anak-anak SMK Jawa Barat akan juara di bidang digital, akan banyak diserap pasar, dan didoakan juga mayoritas menjadi wirausaha," ujar Ridwan Kamil pada pembukaan di SMK 1 Kota Bogor, Selasa 11 Januari 2022.

Melalui kurikulum bisnis digital ini juga, bisa memberi kesempatan kepada guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau soft skill dalam penyelenggaraan bisnis digital.

Ridwan Kamil menyebut, SMK di Jawa Barat masih tertinggi dalam persentase penganggurannya.

Baca Juga: Kenali 6 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari oleh Pemilik Kulit Sensitif dan Berjerawat

Artinya, kurikulumnya masih konvensional. Sementara Dunia sudah berubah, di mana disrupsi telah tiba, sehingga akan menjadi ancaman jika tidak melakukan perubahan.

"Cara di Jawa Barat adalah menggandeng institusi 4.0. Shopee adalah institusi 4.0 di bidang e-commerce maka ada kurikulum bisnis digital," katanya.

"Nanti ada kurikulum microsoft, kurikulum tambahan dari Hyundai, dari Samsung, dari semua industri yang membuat SMK ini nantinya nyambung dengan kebutuhan kerja," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan tujuan dari Kurikulum Bisnis Digital yaitu memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampulan alias soft skill.

Baca Juga: Buntut Kasus Ferdinand Hutahaean, Polri Tegaskan Akan Tindak Tegas Para Pelaku Ujaran Kebencian

Sehingga, Tenaga pendidik dan siswa SMK di Jabar mampu memiliki daya saing di bidang penyelenggaraan bisnis digital dan kewirausahaan.

"Sehingga ke depan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan dan meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui percepatan pertumbuhan ekonomi," ujar Dedi Supandi.

Adapun ruang lingkup kerjasama, Dedi Supandi menyampaikan menyangkup penyusunan kurikulum, modul dan bahan ajar secara bersama antara pihak SMK dengan Shopee.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sampai Ngakak Dengar Shin Tae-yong Ngomong Kasar, Netizen: Siapa Itu yang Ngajarin Woi

Termasuk sosialisasi program kegiatan kepada pihak SMK, training of trainer (ToT) bagi guru SMK, pelatihan bagi siswa SMK dengan lintas program keahlian, praktik kerja lapangan, magang dan rekruitmen karyawan Shopee.

"Persiapan sendiri telah dilaksanakan sejak Juni 2021 lalu dengan melakukan sosialisasi, penyusunan Kurikulum dan penyusunan bahan ajar dan modul. Sedangkan ToT untuk guru SMK dilakukan sejak September dan berakhir awal Desember 2021," ujarnya.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler