Heboh Video Parodi Kritik Jokowi, Refly Harun: Bisa Jadi Presiden Gak Baperan, Tapi Pendukungnya yang Baper

12 Februari 2022, 20:20 WIB
Heboh Video Parodi Kritik Jokowi, Refly Harun: Bisa Jadi Presiden Gak Baperan, Tapi Pendukungnya yang Baper/Jokowi (kiri) Refly Harun (kanan) /Kolase Intagram/@jokowi dan tangkap layar YouTube Refly Harun.

GALAMEDIA – Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menyoroti video klip parodi ‘Aku Takut’ milik band Repvblik yang diduga kuat untuk mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video, sang penyanyi mengungkapkan kekecewaannya pada Jokowi di periode pertama, yakni tahun 2014-2019 (menjelang Pemilihan Umum 2019).

Sebab, dalam video tersebut terlihat ada foto Jokowi dengan Jusuf Kalla dan Jokowi dengan Maruf Amin.

Dalam liriknya, sang penyanyi mengungkit sejumlah janji Jokowi yang tidak terealisasi dan kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.

Menurut Refly, hal ini menarik untuk dibahas, bukan karena kritik ke Jokowi tapi soal kreativitas masyarakatat.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Musik Haram atau Tidak dalam Islam, Ustadz Khalid Basalamah: Jangan Perdengarkan Pada Anak

“Menarik ya. Bukan karena mengkritik Presiden Jokowi nya, tetapi kreativitas nya di masyarakat (itu) satu hal,” ujarnya melalui kanal Youtube Refly Harun dilansir Galamedia Sabtu, 12 Februari 2022.

“Dua hal adalah, bagaimana politik itu diparodikan. Jadi kecerdasan yang tinggi dalam politik adalah kalau kita bisa memparodikan politik,” sambungnya.

Kemudian, Refly menjelaskan bahwa lagu tersebut berisikan soal mengkritik Jokowi terkait kebijakannya.

Baca Juga: Ramuan Daun Pepaya dan Jahe Ampuh Menyembuhkan Omicron, Ahli Farmasi Bilang Begini

“Hanya lagu dari Repvblik ya, Aku Takut (judulnya), kemudian diganti syairnya dengan konteks mengkritik Presiden Jokowi soal BBM naik, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Advokat satu ini mengaku tidak habis pikir kalau penyanyi lagu ini nantinya ditangkap. Namun sudah jelas bahwa lagu ini adalah kretivitas dan ekspresi masyarakat.

Baca Juga: Pendakwah Khalid Basalamah Bilang Wayang Haram, Sudjiwo Tedjo Respon Begini

“Saya tidak pernah berpikir kalau begini saja misalnya harus ditangkap orang nya ya. Yang jelas adalah, ya itu kreativitas masyarakat dan ekspresi dari masyarakat,” ungkapnya.

“Mengkritik dengan melalui lagu ini sebenarnya ada dua hal, pertama menghibur, kedua kebudayaan juga, jadi kita meningkatkan kesenian,” tambahnya.

Refly menilai, dikritik oleh masyarakat adalah salah satu konsekuensi penguasa.

Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Ungkap 4 Faktor Penyebab Tubuh Mudah Diserang Penyakit, Ternyata Sering Dilakukan!

“Tentu, itulah konsekuensi jadi penguasa. Jadi kalau misalnya takut dikritik ya tidak usah menjadi pejabat, tidak menjadi penguasa, apalagi sekelas presiden,” tuturnya.

Kata dia, bisa saja Jokowi tidak baper (bawa perasaan) soal kritikan itu, tetapi pendukung presiden yang heboh.

“Tapi yang menjadi masalah adalah, presiden nya bisa saja tidak baperan, pendukungnya yang baperan, itu susahnya ya,” pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler