Lansia Menjadi Kelompok Paling Rentan Selama Pandemi Covid-19

26 Juli 2022, 20:39 WIB
Peluncuran Hasil Studi Dampak Pandemi Covid-19 pada Lansia. /

GALAMEDIANEWS - Indonesia sudah memasuki era populasi yang menua atau ageing population. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2021, ada 29.82 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia atau sekitar 10.82 persen dari populasi nasional.

Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan BKKBN, Erisman mengatakan bahwa dampak dari meningkatnya jumlah lansia ini cukup kompleks.

"Di satu sisi, populasi yang menua berarti bahwa harapan hidup di Indonesia meningkat, dan bisa mengindikasikan kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik," ungkapnya kepada wartawan pada Peluncuran Hasil Studi Dampak Pandemi Covid-19 pada Lansia di Kawasan Cihampelas, Kota Bandung, Selasa (26/7/2022).

BPS merekam tren peningkatan angka harapan hidup selama 2012-2021, dari 70,2 tahun menjadi 73,5 tahun. Di sisi lain, dibutuhkan program pembangunan yang berkelanjutan dan harus mengedepankan pemenuhan hak, untuk mengurangi kerentanan dan menjamin kesejahteraan kelompok lansia.

Baca Juga: Gandeng Pemerintah Daerah, Tokopedia Dorong Implementasi Digitalisasi Pasar Rakyat

"Lansia, termasuk dan terutama lansia dengan penyandang disabilitas, merupakan kelompok penduduk yang paling rentan. Mereka memerlukan bantuan khusus untuk menjangkau pelayanan kesehatan dan sosial. Tidak hanya karena kondisi fisik dan bentuk disabilitas lain, tapi juga kerentanan mereka yang berlapis terhadap kekerasan dan diskriminasi," paparnya.

Lebih jauh, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga membuat lansia terisolasi dari kehidupan dunia luar, sehingga memengaruhi kesehatan mental mereka.

Selain itu, meskipun vaksin diprioritaskan untuk lansia, temuan dari Kementerian Kesehatan di lapangan menyebutkan bahwa jangkauan cakupan vaksinasi bagi lansia belum maksimal, karena sejumlah lokasi vaksinasi masih sulit untuk diakses lansia. Baik dari segi jarak, akses dan ongkos transportasi, maupun ketersediaan pendamping.

Peneliti Senior dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Lilis Heri Mis Cicih menuturkan dengan terus berlangsungnya situasi pandemi Covid-19 gelombang kedua yang terus memburuk, lansia kini menjadi lebih rentan terhadap guncangan ekonomi. Ditambah dengan terbatasnya perlindungan sosial membuat lansia semakin rentan terhadap kemiskinan.

Baca Juga: Update Jadwal Terbaru Nonton IVANNA di Bioskop Tangerang Selatan, 27 dan 28 Juli 2022

Di samping itu, diperkirakan bahwa sebagian besar provinsi di wilayah timur Indonesia memiliki banyak jumlah penduduk miskin, termasuk diantaranya lansia. Sehingga, analisis secara nasional yang lebih menyeluruh diperlukan dengan didukung oleh distribusi dan ukuran sampel yang dapat mewakili level nasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFPA) Indonesia, Anjali Sen menerangkan untuk dapat memahami kondisi ekonomi, sosial, dan kesehatan lansia selama pandemi Covidd-19 secara lebih baik, maka Dana UNFPA dan BKKBN melakukan kajian mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap lansia.

"Termasuk lansia dengan disabilitas, dengan menggunakan aplikasi GoLantang secara nasional," ujarnya.

Special Advisor on Population Ageing Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, Dr. Yasuhiko Saito mengatakan bahwa bagian dari program Leaving No One Behind (LNOB) didukung oleh Pemerintah Jepang, dimana studi ini memberi gambaran tentang latar belakang, karakteristik, status terkini lansia di Indonesia.

"Termasuk tantangan yang mereka hadapi, serta perlindungan sosial, kebijakan yang ada, dan kerangka hukum berbasis hak. Studi ini menawarkan rekomendasi untuk menjaga keberlangsungan akses terhadap pelayanan terpadu kesehatan dan sosial untuk para lansia, termasuk lansia dengan disabilitas, di Indonesia," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler