Terekam Kamera Mikroskopik, Gunakan Tentakel Beracun Covid-19 Menyerang Sel Tubuh bak Zombie

2 Juli 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19. /PIXABAY/geralt

GALAMEDIA - Riset yang dilakukan peneliti dari University of California menunjukkan bagaimana virus corona atau Covid-19 menginfeksi sel tubuh layaknya zombie. 

Sel yang telah terinfeksi atau sel zombie ini kemudian menyebar virus  dengan tentakel beracun yang menginfeksi lebih banyak sel lagi.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail bberapa waktu lalu, periset mengungkap metode infeksi yang 'kejam' ini melalui rekaman dokumentasi mikroskopik.

Baca Juga: Korsleting Listrik, Dua Rumah Dilalap Api

Seperti yang terlihat dalam rilis dokumentasi, sel yang telah terinfeksi memperbanyak diri dengan tentakel beracun atau filopodia yang berikutnya menyasar sel-sel sehat hingga membunuhnya.

Filopodia menginjeksi sel sehat hingga berubah menjadi zombie baru. Hingga saat ini peneliti meyakini Covid-19 menginfeksi dengan menempel pada sel sehat dan mengubahnya seperti 'mesin duplikasi'.

Temuan terbaru juga menunjukkan bagaimana Covid-19 berevolusi dalam bertahan menghadapi sistem imun. 

Baca Juga: Dicurigai Pesanan Mafia dari ISIS, Italia Sita 'Obat Jihad' Amfetamin Senilai Rp 16 Triliun

Apa yang dipaparkan periset kali ini disambut positif dan menjadi petunjuk guna memahami cara kerja virus dan terutama menemukan cara tepat mengobati pasien.

Kepala tim penelitian, Nevan Krogar yang juga profesor farmakologi molekular dan selular University of California kepada LA Times mengatakan, "Mekanisme kerja virus dalam menginfeksi dan membunuh sel ini terbilang jahat."

Ia menambahkan virus jenis corona lain juga menggunakan tentakel tetapi tidak dengan level kecepatan Covid-19. Sebaran Covid-19 yang menyerupai ranting pohon pun disebut Nevan sangat tidak biasa.

Baca Juga: Malam Jumat, Yuk Lakukan Amalan Sunnah Ini

Sementara itu, menanggapi temuan ini profesor mikrobiologi dari Columbia University, Profesor Stephen Geoff mengakuinya sebagai sesuatu yang baru namun menegaskan masih memerlukan penelitian lanjutan.

Khususnya guna memastikan apakah kerja tentakel yang terdokumentasi merupakan mekanisme baru dari perkembangan mutasi dan evolusi Covid-19.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler