Luar Biasa, Bocah Berusia 11 Tahun Taklukkan Puncak Gunung Paling Berbahaya dan 'Mematikan'

11 Juli 2020, 18:43 WIB
Gunung Merapi. /ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Apa yang dilakukan bocah ini benar-benar luar biasa. Dengan keberaniannya, ia berhasil menaklukkan puncak gunung paling berbahaya dan "mematikan" di Swiss.

Bocah yang menarik perhatian ini baru berusia 11 tahun. Namanya Jules Molyneaux. Ia berasal dari Perthshire, Skotlandia. Jules menjadi orang termuda yang mendaki Gunung Matterhorn.

Meski tidak ada catatan resmi, diyakini bahwa Jules adalah orang termuda yang pernah mendaki Matterhorn. Hal itu diberitahukan kepada Chris, ayah Jules, di museum Matterhorn di Zermatt.

Baca Juga: Secapa AD 'Diserang' Corona, KSAD Pastikan Proses Pendidikan Tetap Berlanjut

Meskipun memecahkan rekor, Jules menanggapinya dengan tenang. Ia juga mengukir prestasi lainnya, yaitu mencapai puncak 14.692 kaki Pegunungan Alpen dalam waktu sekitar empat jam. Sekedar informasi, Matterhorn adalah gunung yang terkenal sama tingginya dengan lima kali pegunungan Munro di Skotlandia.

Jules merupakan seorang murid di sekolah Ardvreck. Saat mendaki, ia ditemani oleh ayahnya Chris, yang berasal dari Irlandia Utara. Sebelum menaklukkan gunung "mematikan", Jules menghabiskan sebagian besar waktu lockdown untuk meningkatkan kebugarannya.

Baca Juga: Kembali Naik! Jumlah Positif Corona di Indonesia Dekati 75 Ribu Kasus

"Saya merasa lelah, bahagia, dan lega. Itu merupakan pengalaman yang pasti melelahkan dan kaki saya terasa seperti jeli setelah pendakian," kata Jules seperti dikutip dari BBC Indonesia, Sabtu, 11 Juli 2020.

"Melihat matahari terbit ketika mendaki rasanya sangat berharga. Setengah jalan ke atas gunung, kamu bisa melihat semua warna langit oranye di belakang Pegunungan Alpen, sungguh menakjubkan," sambung dia.

Pendakian Jules terinspirasi oleh aktivitas pendakian yang dia lakukan di sekolahnya. Selama ini, sekolahnya memang fokus pada kegiatan di luar ruangan.

Baca Juga: Tak Terpengaruh Covid, Program Anak Sekolah Pelihara Ayam Tetap Berjalan

Jules sendiri sudah bermimpi menaklukan Matterhorn selama dua tahun. Menurut ayahnya, Jules terus berlatih dan setahun yang lalu mulai menganggapnya serius.

"Kemudian enam bulan lalu kami pikir kami akan mencobanya. Kami tinggal di dataran tinggi Skotlandia, kami dikelilingi oleh Ben Nevis dan semua pusat pendakian di sana, tetapi mendaki Pegunungan Alpen jauh lebih serius," terang Chris.

Menurut Chris, biasanya seorang pendaki harus berusia setidaknya 16 tahun sebelum mencoba pendakian seperti itu.

Baca Juga: Polisi Temukan Kejanggalan di Kasus Tewasnya Editor Metro TV

"Kami melakukan banyak pendakian tinggi dan Jules menguasainya, sehingga mereka memberinya kesempatan," katanya.

Piramida
Gunung Matterhorn adalah puncak tertinggi keenam di Eropa. Bentuknya seperti piramida. Lebih dari 500 orang tewas saat mendaki gunung ikonik itu.

Chris mengungkapkan, insiden juga sempat terjadi saat ia dan anaknya mencoba menaklukkan gunung itu. Banyak salju dan batu yang berjatuhan. Bahkan menurutnya ada peristiwa yang mengenskan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Orang Kaya Semakin Kaya, Pundi-pundi Dolar Terus Bertambah

"Ada 10 orang dari kami dan satu orang meninggal. Seorang lelaki jatuh sejauh 400 meter dan tubuhnya kemudian harus dijemput dengan helikopter," ungkap dia.

Jules juga mengiyakan status Matterhorn yang berbahaya dan "mematikan". "Matterhorn adalah salah satu puncak paling mematikan di dunia," kata Jules.

"Saya merasa sedikit gugup, tetapi kamu tidak benar-benar merasa takut atau apa pun, kamu hanya harus tetap fokus. Satu langkah demi satu langkah. Jika kurang konsentrasi, kamu akan terpeleset dan jatuh," terangnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler