Mengaku Seorang Dukun, Pria di Banjarnegara Malah Membunuh 12 Orang, ternyata ini Motif Pembunuhannya

6 April 2023, 15:50 WIB
Mengaku Seorang Dukun, Pria di Banjarnegara Malah Membunuh 12 Orang, ternyata ini Motif Pembunuhannya, semua korban berasal dari luar kota /Dok. Istemewa/

GALAMEDIANEWS -  Kedok Sebagai Dukun yang bisa menggandakan uang, pria bernama Slamet Tohari akhirnya terungkap setelah salah satu keluarga Korban melapor. Kejadian diketahui pada hari Minggu 02 April 2023 sekitar 06:47 WIB di jalan setapak menuju hutan Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Polres Banjarnegara mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pria bernama Tohari Alias mbah Slamet (45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Untuk sementara jasad korban yang sudah ditemukan berjumlah 11 orang.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, SIK, SH, mengatakan, kronologi kejadian bermula pada tanggal 27 Maret 2023. Polres Banjarnegara menerima pengaduan orang hilang dari anak korban saudara GE, bahwa ayahnya PO (53) warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak bisa dihubungi dan pihak keluarga tidak mengetahui kemana perginya korban semenjak 24 Maret 2023 lalu.

"Pada bulan Juli GE di ajak ayahnya PO untuk bertemu dengan temannya yang berada di Banjarnegara, di mana saat itu ia bersama dengan sang ayahnya berangkat dari terminal Jalur Sukabumi dengan menaiki Bus Harapan Jaya jurusan Sukabumi Wonosobo, sesampainya beliau di daerah Wonosobo kemudian turun di pinggir jalan kemudian bertemu dengan seseorang yang diketahui bernama mbah Slamet, lalu diajak ke rumahnya yang berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara," katanya saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin 3 April 2023.

Ia mengungkapkan. sesampainya di rumah pelaku lalu diajak ke suatu ruangan dan GE disuruh menunggu, lantas diketahui pertemuan mereka untuk ikut penggandaan uang. Lalu 20 Maret 2023 korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah mbah Slamet yang berada di Banjarnegara dengan menggunakan Mobil Wuling warna Hitam.

 Baca Juga: Ida Dayak Ramai Dikunjungi Pasien Berobat, Dokter Bedah Tulang Peringatkan Kasus Ponari Terulang

Baca Juga: Sinopsis Film Induk Gajah Episode 2, Marsel Ketahuan Pacarnya Kalau Jalan dengan Ira

Setelah sampai, pada tanggal 23 Maret 2023 korban terus menghubungi anaknya yang lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp yang berupa Share Lokasi tempat dimana ia berada sekarang.

"Pada saat itu korban chat kepada anaknya melalui WA yang isinya 'ini di rumahnya pak Slamet buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ga ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi membawa aparat," ucapnya saat membacakan pesan dari korban kepada anaknya di depan awak media.

Adapun tersangka, Lanjut dia, ditangkap beberapa jam sebelum penemuan jasad yakni tepatnya 2 April 2023 sekira pukul 04:00 WIB, petugas Polres Banjarnegara melakukan penangkapan terhadap tersangka terkait dugaan pidana penggelapan dan penipuan berdasarkan laporan masyarakat di Polsek Karangkobar tanggal 31 Maret 2023.

Ia mengungkapkan, setelah melakukan penangkapan terhadap tersangka kemudian dilakukan pemeriksaan, hasilnya tersangka mengakui bahwa dialah yang telah menghabisi nyawa korban dengan cara diracun terhadap satu pasien penggandaan uang.

"Mengetahui pengakuan atau keterangan tersangka, selanjutnya tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara berangkat menuju TKP dan melakukan penggalian, setelah dilakukan penggalian, ternyata benas ditemukan sosok mayat laki-laki yang selanjutnya tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara melakukan evakuasi terhadap jenazah yang sudah ditemukan ke RSUD Banjarnegara guna dilakukan Autopsi," bebernya.

Modus tersangka, sambung AKP Hendri, sekitar satu tahun yang lalu BS (32) warga Kecamatan Comal, Kabupaten Pekalongan yang merupakan tangan kanan dari tersangka membuat postingan di sosial media Facebook yang berisikan tentang keahlian tersangka sebagai dukun yang mampu menggandakan uang.

"Selanjutnya korban tertarik dan oleh kaki tangan tersangka dipertemukan, Korban berniat menggandakan uang dan beberapa kali korban ke tempat tersangka, setelah mengeluarkan banyak biaya sebagai mahar untuk menggandakan yakni hingga sekitar Rp70 juta sehingga korban merasa kecewa serta mengancam akan dilaporkan kepada pihak Polisi, kemudian oleh tersangka korban diberi minuman yang sudah diberi racun dan ditemukan meninggal terkubur," katanya.

"Total uang yang saya terima sebesar Rp70 juta, saya menjanjikan bisa menggandakan hingga 5 miliar Rupiah," kata Slamet.

"Uang Rp70 juta itu berangsur angsur. pertama Rp20 juta, lalu Rp10 juta, terus menerus sampai Rp70 juta. saya janjikan Rp5 Miliar," kata Slamet.

Slamet menyebut, uang yang dihasilkan dari penipuan tersebut ia pergunakan untuk membayar hutang. Dia juga mengakui, korban yang ia tipu dengan modus penggandaan uang itu bukan hanya PO. Menurut pengakuan Slamet, ia telah menipu sebanyak lima orang korban.

Pembunuhan ini dilakukan sangat rapi oleh tersangka, dibantu BS, warga Kabupaten Pekalongan yang menjadi anak buah Tohari. Sang dukun juga mengakui jika sebelum kejadian, dirinya mengajak korban untuk melakukan ritual agar penggandaan uang ini berhasil.

Pelaku mengajak korban ke suatu tempat untuk melakukan ritual, proses itu berhasil dan tidak boleh mengantuk. Saat itu, minuman yang akan diberikan kepada korban sudah dicampur dengan potas, sehingga korban yang berada dilokasi, meninggal dunia beberapa saat setelah meminumnya.

Dari pengakuannya kepada Polisi, Tohari membunuh korbannya dengan cara mencampur minuman korban dengan potas.

Tak Hanya itu, pelaku juga menguburkan korbannya pada jalan setapak menuju hutan yang ada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Polisi menemukan 10 jenazah yang diduga dibunuh oleh Tohari. Jika tambah satu korban yang ditemukan lebih dulu, diduga ada 11 orang yang menjadi korban pembunuhan sang dukun Slamet.

Sebanyak 10 Jenazah itu ditemukan saat aparat Kepolisian dibantu sukarelawan melakukan penggalian di lahan perkebunan milik Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. lokasi penggalian itu berada di lereng bukit yang ditanami singkong dan pohon puspa.

Untuk mencapai lokasi itu, tim harus melewati perkebunan kubis yang berjarak sekitar 500 meter dari jalan raya antara Wanayasa, Banjarnegara, dengan Kajen, Pekalongan. Sedikitnya ada tiga titik yang digali oleh petugas setelah ditunjukkan oleh Slamet Tohari.

Dalam penggalian itu, petugas menemukan tulang belulang dan jenazah yang masih tampak utuh tapi sudah mulai membusuk. Di setiap titik atau lubang, setidaknya terdapat dua hingga tiga jenazah yang terkubur di kedalaman 80 cm hingga 1 meter.

Dalam proses penggalian itu, Slamet berperan sebagai penunjuk lokasi dimana jenazah para korbannya dikubur. Hingga pukul 14:40, jajaran Kepolisian setidaknya membawa 10 kantong jenazah dengan tiga ambulans.

Pembunuhan itu berkait dengan aksi penipuan yang dilakukan Slamet Selama lima tahun terakhir, Slamet mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang.

Atas perbuatannya, kata Kapolres tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP.

"Ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun," tutur dia.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler