Pejabat Departemen Luar Negeri AS Mundur, Korban Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat Tembus 3.480 Jiwa

19 Oktober 2023, 12:10 WIB
: Seekor merpati terbang di atas puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 11 Oktober 2023./ REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/ /

GALAMEDIANEWS - Di tengah konflik berkelanjutan antara Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, situasinya terus memburuk, mengakibatkan kehilangan nyawa yang sangat besar dan serangan yang semakin meningkat terhadap warga Palestina.

Berikut adalah gambaran umum tentang perkembangan terkini berdasarkan informasi yang disediakan:

Serangan Udara Israel di Gaza pada Pagi Hari

Di selatan Jalur Gaza, serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel sebelum fajar telah menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai setidaknya 21 orang lainnya.

Baca Juga: Bey Machmudin Optimistis Budaya Sunda Akan Terus Terjaga

Serangkaian serangan tersebut menyasar kompleks perumahan tiga keluarga yang diperpanjang di kota Rafah, dan para korban tersebut dibawa ke Rumah Sakit Abu Youssef al-Najjar. Jumlah korban di antaranya termasuk perempuan dan anak-anak, dan terus bertambah.

Pasukan Penjajahan Israel di Tepi Barat (West Bank)

Pasukan Israel telah melancarkan serangan mematikan di Tepi Barat yang diduduki, menewaskan beberapa nyawa, termasuk dua remaja. Selain itu, beberapa anggota Hamas yang diduga telah ditangkap. Tindakan ini telah meningkatkan ketegangan di Tepi Barat dan menjadi sumber kekhawatiran di kalangan warga Palestina.

Eskalasi di Tepi Barat (West Bank) yang Dijajah

Video yang mengganggu menunjukkan pembunuhan seorang warga Palestina muda di kamp pengungsi Nour Shams di Tepi Barat yang diduduki. Kejadian-kejadian ini menggambarkan seriusnya situasi di Tepi Barat, yang telah mengalami peningkatan konfrontasi dan kekerasan.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya fasilitas medis yang melayani lebih dari 9.000 pasien kanker di Jalur Gaza, menghadapi kekurangan bahan bakar dan obat-obatan yang sangat parah. Situasi kritis ini mengancam nyawa pasien kanker dan menyoroti krisis kemanusiaan yang parah di Gaza.

Baca Juga: Prediksi Skor Liga 2 Kalteng Putra vs Sulut United Kamis, 19 Oktober: H2h dan Susunan Pemain

Tantangan dalam Memberikan Bantuan Kemanusiaan

Meskipun Presiden AS Biden mengumumkan kesepakatan dengan el-Sisi Mesir untuk memungkinkan masuknya 20 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah, kesepakatan sebelumnya gagal terealisasi. Penundaan dalam penyediaan bantuan yang sangat dibutuhkan telah lebih memperburuk penderitaan penduduk Palestina.

Pejabat Terkemuka Mengundurkan Diri Terkait Bantuan Militer AS

Seorang pejabat senior di Departemen Luar Negeri AS, Josh Paul, telah mengundurkan diri secara publik atas kekhawatiran terkait "bantuan militer yang mematikan kepada Israel."

Dia mengutip perbedaan pendapat mengenai bantuan militer yang terus diberikan kepada Israel, menyatakan bahwa dia tidak dapat lagi mendukung pengiriman senjata lebih lanjut ke salah satu pihak dan menyerukan pertanggungjawaban terkait pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Amankan Pendaftaran Capres-Cawapres, Ribuan Personel Polisi Dikerahkan

Jumlah Kematian Terus Meningkat

Saat konflik berlanjut, jumlah kematian terus meningkat. Hampir 3.480 warga Palestina telah dikonfirmasi tewas dalam serangan Israel di Gaza, dan angka ini tidak termasuk puluhan kematian semalam. Korban juga mencakup warga Israel, karena serangan Hamas di dalam Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 1.400 orang.

Situasi tetap sangat serius dan rumit, dengan kekerasan berkelanjutan yang mengakibatkan banyaknya korban di kalangan warga Palestina. Upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata dan mengatasi krisis kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk mengurangi penderitaan dan kerugian nyawa di wilayah tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler