GALAMEDIAMEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar santap siang bersama 3 calon presiden (Capres) 2024 di Istana Negara pada Senin, 30 Oktober 2023.
Tak lupa, Jokowi juga tak lupa diabadikan presiden dua periode tersebut melalui unggahan di Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Jokowi tak lupa mengucapkan terimakasih kepada 3 Capres tersebut karena telah memenuhi undangannya itu.
Baca Juga: Resep Mie Kuah ala Martin Praja Makanan Simple Penghangat Saat Musim Hujan
Menuliskan ucapan terimakasih, ada hal menarik yang menjadi teka teki bagi publik. Pasalnya, Jokowi lebih dahulu menyebut nama Prabowo.
Padahal, status presiden tersebut hingga kini masih kader PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Sementara itu, Prabowo Subianto diusung Koalisi Indonesia Maju dan Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan.
"Santap siang bersama bapak Prabowo Subianto, Bapak Ganjar Pranowo, dan Bapak Anies Baswedan - tiga calon presiden yang akan berpartisipasi pada pemilihan Presiden 2024," tulis @jokowi.
Baca Juga: Diikuti 37 Peserta, Kanwil Kemenkumham Jabar Gelar Seleksi Calon Pajabat Pelaksana Eselon V
"Kami bersantap dalam suasana hangat dan diselingi perbincangan yang akrab. Menunya soto lamongan, sapi lada hitam, cumi dan udang, hingga minuman dingin dan es jeruk," sambungnya.
Jokowi dan PDIP Pecah Kongsi?
Sebagaimana diketahui, saat ini hubungan antara Jokowi dan PDI Perjuangan diisukan retak atau pecah kongsi.
Kabar tersebut mencuat usai putra sulungnya, Gibran Rakabuming resmi menerima pinangan Prabowo untuk menjadi Cawapres Koalisi Indonesia Maju.
Hal itu pun membuat banyak kader PDIP naik pitam. Salah satunya direspon oleh Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
Hasto mengungkapkan jika Jokowi dan keluarga meninggalkan PDIP usai diberi privilage yang besar.
"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga," ujar Hasto melalui keterangan resminya.
"Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi," imbuhnya.***