Eskalasi Konflik di Tepi Barat Memanas, Warga Mulai Membalas dengan Lawan Polisi Israel di Timur Yerusalem

7 November 2023, 08:22 WIB
Tangkapan layar dari rekaman menunjukkan polisi bersenjata Israel secara brutal menyerang seorang gadis berusia 12 tahun di Bab Al Amud Plaza di wilayah Tepi Barat Palestina yang dijajah./x.com / QudsNen /

GALAMEDIANEWS - Dalam peristiwa terbaru di Tepi Barat Palestina tepatnya di Yerusalem Timur yang diduduki penjajah Israel, serangan penusukan terjadi menargetkan dua anggota polisi Israel pada tanggal 6 November 2023. Salah seorang anggota polisi tewas, sedangkan yang lain mengalami luka ringan.

Pelaku, seorang remaja Palestina berusia 16 tahun, tewas setelah ditembak polisi yang merespons.

Baca Juga: Inspektur Internasional Diundang untuk Bantah Israel Soal Hamas Gunakan Rumah Sakit untuk Tujuan Militer

Baca Juga: Yordania Ancam Deklarasi Perang Jika Israel Lakukan Pemindahan Massal Warga dari Jalur Gaza atau Tepi Barat

Serangan ini merupakan bagian dari pola lebih luas bentrokan antara warga Palestina di Tepi Barat dan pasukan Israel, yang telah berlangsung selama sebulan terakhir.

Tepi Barat telah bergabung dalam solidaritas dengan mereka di Gaza, yang telah menghadapi serangkaian serangan sejak 7 Oktober, memicu ketegangan dan kekerasan.

Beberapa hari setelah dimulainya perang Gaza-Israel, Al-Aqsa Martyrs Brigade mengklaim tanggung jawab atas serangan roket terhadap target-target Israel.

Warga Tepi Barat beberapa kali turun ke jalan untuk memprotes kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, mengakibatkan insiden seperti melempar batu ke truk bersenjata dan bahkan beberapa baku tembak.

Baca Juga: Israel Bombardir Rumah Sakit Al-Shifa Jalur Gaza Tewaskan satu Anak dan Hancurkan Panel Surya

Baca Juga: Prediksi Skor Shakhtar vs Barcelona: Babak Grup Liga Champions, Ada Kondisi Tim, Susunan Pemain hingga H2H

Baca Juga: Jadi Kabupaten Pengendali Inflasi Daerah Terbaik Nasional, Pemkab Bandung Diguyur Insentif Fiskal Rp 9,2 M

Situasi di Tepi Barat semakin memburuk dengan peningkatan serangan penangkapan massal, yang menyebabkan penangkapan aktivis Palestina terkemuka Ahed Tamimi. Otoritas Israel menuduhnya memprovokasi kekerasan dan terlibat dalam aktivitas teroris.

Serangan Israel di wilayah yang diduduki, melibatkan baik para pemukim maupun personel militer, telah meningkat secara signifikan, mengakibatkan pengusiran ratusan warga Palestina.

Situasi di Tepi Barat menjadi semakin mengkhawatirkan, dengan organisasi kemanusiaan mengungkapkan kekhawatiran tentang konsekuensi potensial jika operasi Israel di Gaza terus berlanjut.

Baca Juga: Pemkab Bandung Raih Bhumandala Award 2023, Penghargaan ke-213 dalam 2,5 Tahun Kepemimpinan Bupati DS

Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mengangkat isu ini, menekankan urgensi situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.

Menurut juru bicara OHCHR, setidaknya 132 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejauh ini, termasuk 41 anak-anak, dengan kematian yang disebabkan oleh baik tentara Israel maupun para pemukim.

Dalam beberapa insiden yang terdokumentasikan, pemukim terlihat didampingi oleh anggota pasukan Israel, atau pemukim tersebut sendiri mengenakan seragam dan membawa senjata militer.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: cradlemedia

Tags

Terkini

Terpopuler