Bawaslu Ajak Perempuan jadi Pengawas Partisipatif di Pemilu 2024

22 Desember 2023, 15:41 WIB
Sosialisasi Pengawasan Partisipasi dengan tema "Peran Serta Perempuan Dalam Pengawasan Pemilu", di Hotel GH Universal, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jumat, 22 Desember 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajak kaum perempuan untuk menjadi pengawas partisipatif di gelaran Pemilu 2024.

Anggota Bawaslu RI Kordinator Divisi Pencegahan Partisipasi masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty, S.Sos.I.M.H., menilai, peran perempuan sangat besar karena menjadi aktor dalam perhelatan pesta demokrasi.

Hal itu disampaikan Lolly usai membuka Sosialisasi Pengawasan Partisipasi dengan tema "Peran Serta Perempuan Dalam Pengawasan Pemilu", di Hotel GH Universal, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jumat, 22 Desember 2023.

Anggota Bawaslu RI Kordinator Divisi Pencegahan Partisipasi masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty, S.Sos.I.M.H. (kanan)./Lucky M Lukman/Galamedianews

Baca Juga: Musisi dan Politisi Suarakan Kemerdekaan Palestina Lewat Bandung Menagih Janji

"Dalam konteks hari ini, peran perempuan itu sesungguhnya apapun saat ini perannya baik sebagai pemilih, sebagai penyelenggara ataupun calon yang sedang berkontestasi, dia menjadi aktor dalam Pemilu 2024," kata Lolly.

Ditambahkan Lolly, kegiatan sosialisasi kepada kaum perempuan dilakukan Bawaslu bersamaan dengan momen Hari Ibu. Hal itu dinilai penting karena pemilih perempuan sangat signifikan.

"Dia hanya berbeda tipis dengan pemilih yang laki-laki, dalam konteks hari ini juga kita tahu bahwa perempuan masih terbatas aksesnya terhadap informasi termasuk informasi kepemiluan sehingga momentum Hari Ibu didekatkan dengan isu pengawasan," katanya.

"Harapannya Bawaslu itu akan semakin memudahkan perempuan Indonesia dan para ibu terhubung dengan kepemiluan. Nah, sehingga hal semacam ini menjadi penting karena kita sama-sama tahu potret pemilih perempuan kita seperti apa," lanjutnya.

Baca Juga: Link Nonton Death’s Game Subtitle Indonesia, Mengajarkan Inilah Buruknya Mengakhiri Hidup Sebelum Waktunya

Pelanggaran

Lolly menuturkan, dengan dirangkulnya perempuan oleh Bawaslu, diharapkan mereka bisa menjadi pengawas partisipatif selama proses kampanye, hari H pencoblosan hingga pasca pencoblosan.

"Minimal kalau pengawas partisipatif itu mereka bisa mengawasi minimal di lingkungannya sendiri atau TPS. Sehingga hal ini tentu akan semakin banyak masyarakat yang menjadi pengawasan partisipatif, orang yang mau melakukan pelanggaran pun pasti mikir," harapnya.

Harapan lainnya, lanjut dia, jika kaum perempuan menemukan ada dugaan pelanggaran, mereka berani melapor ke Bawaslu.

"Kalau mereka menemukan dugaan pelanggaran maka mereka bisa menghubungi Bawaslu terdekat sesuai tingkatannya. Perempuan ini penting untuk memberikan informasi termasuk mereka juga penting untuk menggali informasi calon yang menurut mereka kompeten," tandasnya.

Baca Juga: KORMI Kabupaten Bandung Lantik Duta Olahraga Masyarakat Desa: Mereka Berpartisipasi Membudayakan Olahraga

Di tempat yang sama, Kordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, Hj. Nuryamah, SE.I., M.H. mengatakan, sosialisasi yang dilakukan tak cuma menyasar kaum perempuan.

Bawaslu Jabar, ujar dia, sebenarnya sudah sering melakukan kegiatan serupa dan menyasar banyak kalangan.

"Sebenarnya kan kegiatan sosialisasi ini tidak hanya dilakukan pada hari ini saja tapi sudah banyak sekali yang kita lakukan. Karena memang kita melaksanakan perintah yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI," tuturnya.

Hingga saat ini, tambah Nuryamah, Bawaslu Jabar sudah melakukan kegiatan pencegahan sebanyak 9.911 kali.

"Yang kita ajak bukan hanya kaum perempuan saja tapi juga ada pemilih pemula, ada juga kaum inklusif, OKP dan ormas. Intinya adalah kita menjangkau seluruh segmen masyarakat agar mereka itu diberikan pendidikan politik," tuturnya.

"Sehingga mereka tak hanya paham mekanisme pencoblosan tapi juga mereka harus tahu bahwa mereka punya hak pilih yang harus disalurkan dan juga menjadi pengawas partisipatif," pungkas Nuryamah.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler