Banjir Bandung Selatan Diklaim Terkendali, Bey Ingatkan Prediksi Curah Hujan Tinggi Januari-Februari 2024

3 Januari 2024, 08:28 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat mengecek infrastruktur pengendali banjir Bandung selatan, Selasa, 2 Januari 2024./Humas Jabar /

GALAMEDIANEWS - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan di musim hujan penanganan banjir untuk kawasan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Andir di Kabupaten Bandung akan berkurang 81 persen.

Hal itu diungkapkan Bey sesudah meninjau Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung yang memiliki fungsi untuk penanganan banjir di kawasan Bandung selatan, Selasa, 2 Januari 2024.

Menurut informasi dari BMKG, curah hujan akan tinggi di bulan Januari-Februari 2024.

Baca Juga: BREAKING NEWS Gempa Besar Terasa di Sukabumi dan Bandung Jawa Barat, BMKG: Kekuatan 5,9 M

Baca Juga: Survei IPE: Elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud MD 33,57 Persen, Unggul Jauh dari Paslon Lain

Untuk itu, Bey mengunjungi infrastruktur pengendali banjir di tiga lokasi tersebut guna memastikan banjir di kawasan Bandung selatan terkendali.

"Tujuannya apa, untuk mengetahui infrastruktur pengendali banjir karena BMKG memperkirakan bulan Januari-Februari ini akan menjadi puncak musim hujan dan saya pikir ini sudah dilakukan sangat baik oleh BBWS Citarum, dan ini semua mengurangi 81 persen ancaman banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Andir," ujar Bey.

"Itu lokasi yang (sering) terjadi banjir dan kini bisa berkurang 81 persen. Kalaupun terjadi banjir penyerapannya sangat cepat," imbuhnya.

Namun Bey tetap mengimbau masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Apabila hal itu dilaksanakan, maka tiga infrastruktur pengendali banjir akan berjalan maksimal.

"Masyarakat supaya bisa mengurangi sampah, jangan buang sampah sembarangan di tempat-tempat itu (bantaran sungai)," imbaunya.

Baca Juga: Mahasiswa Pertanyakan Proses Seleksi Jabatan Sekda Jabar, Diduga Ada Maladministrasi

Baca Juga: Tempat Nongkrong Asyik di Jepara Astana Hinggil, Sejuk, Liburan dengan View Sunset Cantik Bareng Pasangan

Surut Satu Bulan

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengungkapkan, Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung merupakan sistem pengendali banjir untuk kawasan Andir, Baleendah, dan Dayeuhkolot.

Menurutnya, dengan sistem ini banjir sudah tertangani 81 persen. Dari 732 hektare area banjir sekarang tinggal 72 hektare.

"Kami juga menambah lagi di tahun 2023, yakni pompa Cibugel dan Cigede, yang memang ada beberapa daerah yang rendah kita tambah pompanya sehingga air bisa terpompa ketika Sungai Citarum tinggi dan hujan lebat di Bandung," ucap Bastari.

Ia pun menceritakan respons positif dari warga yang bermukim di kawasan Andir bahwa selama 20 tahun banjir di wilayah itu seringkali menunggu surut sampai satu bulan.

Baca Juga: Meski Dilarang, Ini Alasan Knalpot Racing Tetap Disukai Pengendara Motor

Baca Juga: Pasca Gempa Sumedang, Kemenkumham Jabar Beri Therapy Healing Petugas dan Warga Binaan Lapas Sumedang

Namun ketika ada tiga infrastruktur pengendali banjir, untuk menunggu surut hanya memerlukan waktu paling lama satu hari bahkan bisa beberapa jam saja.

"Ada warga Andir menyampaikan, selama 20 tahun sering terjadi banjir, surutnya lama bisa berbulan-bulan, tapi sekarang bisa dilihat, banjir dalam hitungan jam atau paling lama menyeberang hari. Dalam satu hari sudah bisa kita kendalikan, surutkan airnya dengan bantuan pompa," tandas Bastari.

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler