Arief Poyuono: OJK Sarang Perampok, Sebaiknya Dibubarkan Saja

21 September 2020, 12:12 WIB
Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono. /Foto: Antara/

GALAMEDIA - Setelah Ahok yang mengungkap bobrok Pertamina, giliran Ketua Umum Federasi Serikat BUMN Bersatu, Arief Poyuono yang mengomentari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut OJK hanya jadi sarana kongkalikong orang-orang tertentu untuk merampok keuangan negara.

Pria yang baru saja disingirkan dari jabatan penting di partai pimpinan Prabowo Subianto ini bahkan menyarankan agar OJK sebaiknya dibubarkan.

Baca Juga: FB: Perangi Corona Butuh Panglima Perang Full Time, Bukan yang Kerja Sambilan

"OJK yang sebenarnya selama berdiri justru menjadi sarang kongkalikong untuk merampok duit masyarakat dan pemerintah bersama pelaku usaha sektor perbankan dan keuangan yang nakal," terang dia.

"Baik di pasar, modal maupun pasar Keuangan. Nah sebaiknya OJK dibubarkan saja," lanjut Arief seperti dikutip dari wartaekonomi, Senin, 21 September 2020.

Selama OJK berdiri, lanjut Arief, banyak rekam jejak hitam yang tidak sedikit menyebabkan kerugian negara. Ia pun mengungkap sejumlah contohnya, yakni kasus-kasus besar.

Mulai dari dibobolnya Jiwasraya oleh gerombolan Benny Cokro yang banyak melibatkan petinggi OJK yang jumlah triliunan, termasuk masalah yang terjadi di Bumiputera.

Baca Juga: Diperintah Prabowo, Sandiaga Uno Wajib Menangkan Menantu Jokowi

"Lalu masalah Bank bukopin, Danareksa, Asabri dan banyak lagi yang seharusnya menjadi tanggung jawab OJk dalam mengawasinya," terang dia.

"Bukan malah oknum petinggi OJK justru mendapatkan ke untungan," sambungnya.

Arief pun mengungkit kasus sewa kantor wisma Mulia 1 dan 2 milik Djoko Tjandra yang tidak digunakan oleh OJK. Namun, ujar dia, PJK tetap membayar biaya pemeliharaaan yang jumlahnya ratusan miliar.

Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter Bisa Terjadi di Pantai Selatan Jabar, Begini Pemaparan Ahli dari ITB

"Ini patut diduga sebagai tindak pidana korupsi antara oknum OJK dan pemilik gedung," ungkap dia.

Arief pun mendesak penegak hukum segera melakukan penyelidikan terkait dugaan sejumlah penyimpangan di OJK. Ia berharap Jaksa Agung, Polri dan KPK turun tangan.

"Sudah banyak BUMN di sektor keuangan yang dibobol akibat konspirasi busuk oknum OJK dan pelaku bisnis keuangan yang tidak bertanggung jawab," tegas Arief.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler