Harga Pertalite Disetarakan Dengan Premium, Sebagai Upaya Kurangi Polusi Udara

9 November 2020, 09:15 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin saat memberikan keterangan usai rapat terkait peningkatan ekonomi di DPRD Kota Tasikmalaya. /Septian Danardi/

GALAMEDIA - Polusi udara yang kian tak terbendung akibat pembakaran dari kendaraan bermotor, terus meningkat hampir terjadi disetiap daerah. Untuk mengurangi tingkat polusi udara tersebut pengguna kendaraan bahan bakar Premium diarahkan untuk beralih menggunakan Pertalite.

Dengan menyetarakan harga bahan bakar Pertalite setara dengan harga Premium, diharapkan bisa menekan penggunaan Premium. Hal itu dilakukan untuk menekan dan mengendalikan peningkatan polusi agar lingkungan tetap bersih.

Sehingga Pertamina terus mencanangkan Program Langit Biru (PLB). Sejak digulirkan hingga kini memasuki November 2020 ini, mulai merambah berbagai daerah, termasuk kabupaten/kota di Jawa Barat yakni Kota Cimahi, Bogor, Depok, Sukabumi, Purwakarta, dan Kuningan termasuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Joe Bidden Dilantik jadi Presiden Terpilih, Donald Trump Harus Tunduk pada Aturan Twitter

Pelaksanaan PLB tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak salah satunya anggota DPRD Tasikmalaya Agus Wahyudin. Menurutnya, selain membantu perekonomian, program tersebut juga berdampak baik terhadap kualitas udara serta kesehatan warga.

Pihaknya setuju dengan dicanangkanya program tersebut. Apalagi penurunan harga Pertalite menjadi setara Premium. Sehingga warga bisa beralih menggunakan pertalite. Sebab, Langit Biru dapat mengurangi polusi karena Pertalite memiliki oktan yang lebih tinggi.

Saat ini, lanjut Agus, kondisi udara Tasikmalaya sebenarnya dalam keadaan baik. Berdasarkan indeks udara AQI US, 4 November 2020 misalnya, Kota Tasikmalaya berada pada zona aman dengan skor 46. Tetapi kondisi tersebut tidak boleh membuat Tasikmalaya lengah. Apalagi dilihat pertumbuhan penjualan sepeda motor yang terus naik hingga mencapai 5-10 persen.

Baca Juga: Kunjungi Perkebunan di Kertasari, Kang DS Dapat Curhatan Ini dari Warga.Sedih Ya?

"Makanya tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus diantisipasi. Terutama karena juga terkait dengan kesehatan. Nah, program Langit Biru ini bisa membantu," tegas Agus, saat ditemui di DPRD Kota Tasikmalaya, Senin 9 November 2020.

Dari aspek ekonomi, kata Agus, program tersebut juga sangat positif. Sebab, dengan menurunkan harga Pertalite menjadi setara Premium, bisa mengurangi beban masyarakat. Terutama tingkat ekonomi rendah. Dengan demikian dilihat dari sisi ekonomi kota Tasikmalaya juga ikut diuntungkan.

Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) M. Adnan Rarasina menilai, perluasan program Langit Biru di berbagai kota/kabupaten di Jabar termasuk Tasikmalaya, menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap lingkungan.

Baca Juga: Hari Ini Buruh Kembali Turun ke Jalan, Tolak UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Dalam hal ini, masyarakat memang perlu dibiasakan untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.

Jika sudah terbiasa memakai BBM dengan oktan yang lebih tinggi, lanjut Adnan, konsumen bisa merasakan sendiri manfaat bahan bakar ramah lingkungan tersebut.

"Penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi ini sangat penting demi udara yang lebih sehat dan bersih. Itu sebabnya, semua pihak harus mendukung program Langit Biru Pertamina," kata Adnan.

Baca Juga: Telkom University Choir Raih Juara Dua Pesparawi Mahasiswa Nasional

Dikatakanya, memang manfaat dampak udara yang lebih bersih tersebut tidak mungkin langsung dirasakan, karena membutuhkan waktu. Tetapi dalam jangka panjang, akan menjadi investasi bagi lingkungan dan juga kesehatan masyarakat.

"Dan pada akhirnya, akan pula meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas warga," katanya.

Di sisi lain, kata Adnan, penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan juga menguntungkan pemilik kendaraan. Sebab, mesin menjadi lebih halus, lebih bertenaga, dan bahkan sebenarnya lebih ekonomis.

Baca Juga: Mencegah Kemungkaran, Itulah Selemah-lemahnya Iman

"Manfaat itulah yang langsung diambil dari pemakaian BBM dengan oktan yang lebih tinggi," ucapnya.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler