"Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah," lanjutnya.
Mas @jokowi, mau dibawa kemana RI ? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah. Makanya mulai ganti strategi jadi “pengemis utang bilateral” dari satu negara ke negara lain,, itupun dapatnya recehan ???? itu yg bikin ‘shock’— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 20, 2020
Baca Juga: Ini 10 Jenis Pekerjaan yang Dibutuhkan Sesai Pandemi Covid-19
Ia pun memberikan saran kepada pemerintah untuk mengubah skema yang berjalan.
"Makanya mulai ganti strategi jadi 'pengemis utang bilateral' dari satu negara ke negara lain,, itupun dapatnya recehan. Itu yg bikin 'shock'," tulisnya.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan III 2020 sebesar 408,5 miliar dolar AS atau Rp 5.759,8 triliun (kurs Rp 14.100).
Baca Juga: Berbiaya Rp 7.000 Triliun, Diterangi Bulan Buatan Fakta Mencengangkan NEON Kota Putra Mahkota Saudi
Utang itu terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 200,2 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 208,4 miliar dolar AS.***