Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini, Ada Derby London Chelsea vs Tottenham Hotspur
Tiga tahun sejak menjadi model profesional, Halima mendapati dirinya dalam situasi yang membuatnya dipaksa memilih untuk mengompromikan keyakinan dan agamanya.
Salah satunya saat pemotretan untuk American Eagle Outfitters. Kala itu ia bersedia “menumpuk” celana jins di atas kepalanya alih-alih berjilbab.
Baca Juga: WHO : Penggunaan Vaksin, Dunia Bisa Kendalikan Covid-19 pada 2021
Meski pemotretan berlangsung sukses tapi saat sampai di hotel, Halima tak bisa menahan tangis. Ia merasa ada bagian dari dirinya yang hilang.
Halima menyadari airmata mengalir karena jauh dalam dirinya ia menyadari telah melakukan sesuatu yang sebenarnya menyakiti keyakinannya.
“Itu bukan gayaku. Tak pernah. Kenapa aku mengizinkan mereka menumpuk jins di kepalaku padahal selama ini aku hanya mengenakan hijab dan gaun panjang.”
Demikian salah satu keterangan gambar yang diposting Halima.
Ia melanjutkan, “Aku kembali ke kamar hotel dan menangis setelah pemotretan ini karena jauh di lubuk hati aku tahu ada yang keliru.
Tapi saat itu aku terlalu takut untuk mengatakannya. Yang sesungguhnya aku sangat TIDAK NYAMAN. Ini bukan aku.”
Baca Juga: Monpera, Menyimpan Sejuta Cerita Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Halima juga mengatakan pengaturan waktu untuk pemotretan kerap mengganggu waktunya untuk sholat, kewajiban utama agama yang diyakininya.
Halima yang berdarah Somalia lahir di kamp pengungsian di Kenya. Kisah suksesnya sebelumnya menjadi inspirasi.
Halima mengakui pada awalnya ia sangat bersemangat mewakili kaum muslimah di industri mode papan atas.
Namun dalam postingannya kemarin, dia merasa telah melakukan kesalahan dalam misi yang dulu diyakininya sebagai “mewakili wanita muslim berhijab”.
Baca Juga: Menyerah, Trump Akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden jadi Presiden
Halima yang terikat kontrak dengan IMG Models mengatakan pandemi memberinya kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan kariernya.
Hasilnya ia berkesimpulan harus meninggalkan industri mode untuk melanjutkan kehidupan yang diinginkannya, yaitu menjadi wanita muslim.
“Berkat Covid-19 dan kevakuman di industri mode, aku akhirnya menyadari kesalahan dalam perjalanan berhijabku,” ungkapnya. Halima juga mengapresiasi sang ibu yang memberinya dukungan.
Baca Juga: Dipaksa Memilih Sholat atau Karier, Model Berhijab Papan Atas Pilih Mundur dari Dunia Catwalk
Halima yang menyebut dirinya minoritas di dunia minoritas modeling mengatakan tak ada pihak lain yang pantas disalahkan selain dirinya sendiri.