Kasihani Penyidik, Gatot Nurmantyo: Dia Batinnya Tersiksa Karena Harus Melakukan Pelanggaran Hukum

- 4 Desember 2020, 22:54 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.*
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.* /Antara./



GALAMEDIA - Gerakan revolusi akhlak yang didengungkan oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mendapatkan dukungan dari Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo.

Mantan Panglima TNI ini blak-blakan menyampaikan hal itu saat Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab secara virtual melalui channel Youtube Front TV, Rabu 2 Desember 2020.

Gatot mengungkapkan bahwa revolusi akhlak yang berlandaskan keadilan menjadi penting bagi negara ini.

“Kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab, maka semua kumpulan-kumpulan periksa semua. Ini contoh saja, anggota kami, Syahganda Nainggolan, Bang Jumhur, Bang Anton. Mereka ditangkap tanpa alat bukti dua,” tutur Gatot.

Baca Juga: Tak Rela Rahayu Saraswati Difitnah, Adik Prabowo: Anak Saya Tulus, Dia Bisa Foya-foya, Tapi Tidak

Gatot mengatakan anggota KAMI yang ditangkap 'bukan pejuang karbitan'.  Gatot mengasihani para penyidik yang diklaim melanggar hukum karena sudah menangkap anggotanya.

"Justru yang kita kasihani adalah para penyidik, karena penyidik di kepolisian ini adalah orang-orang yang pintar-pintar, cerdas, dan pasti mempunyai hati nurani. Dia batinnya tersiksa, karena harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI," ucapnya.

Gatot juga menyinggung penyidikan terhadap pejabat tidak dilakukan dengan adil.

Gatot mendukung gerakan revolusi akhlak supaya tidak membeda-bedakan setiap golongan, baik dari agama, ras, dan warna kulit.

“Inilah perlunya revolusi akhlak, karena sudah parah, merubah keburukan menjadi kebaikan," ujarnya.

Baca Juga: Bahaya! Gatot Nurmantyo: Ada Warning, TNI Terlihat Menjadi Seperti pada Orde Baru

"Sekarang ini, manusia di Indonesia ini kalau tidak dikendalikan akhlaknya, jadi pemberani, [dengan] Tuhan-pun berani. Buktinya bersumpah menjabat, tetapi korupsi,” ucap Gatot.

Soal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Gatot mengatakan, merupakan sosok ulama yang nasionalis.

Hal itu kata Gatot, dibuktikan melalui gerakan revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq.

"Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Habib Rizieq adalah seorang nasionalis yang mengawal tujuan murni Pancasila, seperti yang dilakukan KAMI, yaitu dengan gerakan moral yang mengawal cita-cita luhur bangsa Indonesia," ujar Gatot.

Menurut Gatot, revolusi akhlak yang diinisiasi Rizieq berdekatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak mengutamakan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
"Menarik sekali karena apa yang disampaikan revolusi akhlak ini, saya menyimak yang disampaikan Habib Rizieq Shihab menggunakan pisau analisis Pancasila, suatu yang sangat luar biasa," ujarnya.

Baca Juga: Puisi Anak SD Sentil Pemerintah Viral di Media Sosial: Aku Tak Dapat Sepeda dari Pak Jokowi ...

Selain itu, mantan Panglima TNI itu menilai revolusi akhlak sangat penting. Sebab, bila akhlak tidak diperbaiki akan terjadi kelas-kelas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita melihat secara gamblang saja, apakah keadilan sudah dilakukan? Contoh saja, apa yang terjadi belakangan ini, tentang pemeriksaan Habib Rizieq. Kalau memang negara ini memang adil, maka semua yang kumpulan-kumpulan periksa semua," tegasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x