Berusia 110 Juta Tahun, Bulu Tertua di Dunia Ditemukan di Spanyol

- 7 Desember 2020, 10:53 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Bulu tertua tepatnya potongan rambut mamalia ‘paling sepuh’ ditemukan terawetkan dalam damar yang diperkirakan berusia 110 juta tahun.

Ilmuwan juga menemukan bulu dinosaurus di situs yang sama di Teruel, Aragon, Spanyol dan menyebut sisa-sisa kehidupan tersebut berasal dari masa antara 105 dan 110 juta tahun lalu.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (7 Desember 2020) dua potong resin yang mengandung tiga helai rambut mamalia dan bulu dinosaurus ditemukan di tambang Santa María dekat ibu kota Teruel, Ariño.

Baca Juga: Refly Harus Sebut Penguasa Malah Sibuk Urus Soal Habib Rizieq Bukannya Serius Perangi Korupsi

Meskipun rambut mamalia telah ditemukan tercetak pada fosil berumur 160 juta tahun, potongan tertua sebelumnya juga berasal dari 100 juta tahun yang lalu.

Kedua bagian tersebut diidentifikasi dari periode Cretaceous Awal dan 'sangat terawetkan' melalui proses yang dikenal dengan 'pull off vestiture'.

Artinya hewan-hewan tersebut bersentuhan dengan resin saat beristirahat atau tidur di pohon lebih dari 100 juta tahun yang lalu. Bulu dan rambut tersebut tercabut  ketika hewan bangun dan ambar mengering.

Baca Juga: Floyd Mayweather Nyatakan Comeback, Tolak McGregor Pilih Hadapi Youtuber Bengal Logan Paul

Skala mikroskopis pada ketiga rambut menunjukkan kecenderungan paralel dan proporsi  serupa yang memungkinkan para peneliti mengidentifikasi ketiganya datang dari mamalia.

Spanyol yang dikenal sebagai titik temuan fosil zaman Kapur membuat para peneliti awalnya tidak berharap menemukan sisa-sisa hewan yang terawetkan dalam amber.

Penulis doktoral Sergio Álvarez-Parra dari Universitas Barcelona mengatakan, “Penentuan kedua temuan itu sangat kompleks, tapi kemungkinan bulu tadi  sesuai dengan kerangka burung Enantiornithes yang punah.”

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Sudah Tiba di Bandung dan Disimpan di Bio Farma

“Mengenai karakter rambut, pola sisik  permukaannya mirip dengan rambut mamalia saat ini. Ariño dikenal dengan fosil vertebrata, seperti dinosaurus Proa valdearinnoensis dan Europelta carbonensis. Dan tidak ada yang mengira kami dapat menemukan sisa-sisa vertebrata dalam damar.”

Bulu dinosaurus sebelumnya ditemukan dalam sepotong amber berbentuk stalaktit di Saint Just Utrillas beberapa tahun lalu.

Diperkirakan keduanya terbentuk antara 105 -  110 juta tahun  lalu  atau di zaman  Kapur Awal.

Baca Juga: Jerat Sang Bendahara, KPK Telusuri Dugaan Aliran Suap Bansos Covid-19 ke PDI Perjuangan

Penulis senior Profesor Xavier Delclòs dari Universitas Barcelona mengatakan, ”Temuan studi ini menjelaskan kompleksitas ekosistem selama fase Kapur.”

Periode Cretaceous dimulai 145 juta tahun  lalu dan berakhir 66 juta tahun berikutnya yang ditandai punahnya dinosaurus. Kini kedua potongan amber tersebut disimpan di Museum Paleontologi Aragon, Fundación Conjunto Paleontológico de Teruel - Dinópolis.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x