Sosialisasi Penerapan 3 M Harus Kontinu dan Konsisten Agar Menjadi Kebiasaan Baru

- 11 Desember 2020, 16:15 WIB
Petugas Dnas Kesehata (Dinkes) Kota Bandung membagikan masker kepada pedagang di sekitar terminal dalam rangka Kampante Penggunaan Masker untuk mengajak masyarakat melaksanakan 3M, Selasa, 3 November 2020.
Petugas Dnas Kesehata (Dinkes) Kota Bandung membagikan masker kepada pedagang di sekitar terminal dalam rangka Kampante Penggunaan Masker untuk mengajak masyarakat melaksanakan 3M, Selasa, 3 November 2020. /humas bandung

 

GALAMEDIA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut sosialisasi penerapan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) harus dilakukan dengan kontinu serta konsisten agar betul-betul menjadi kebiasaan baru dan gaya hidup masyarakat.

"Tugas kita adalah mengingatkan terus soal 3M ini dan jangan sampai terputus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, Jumat 11 Desember 2020.

Menurutnya, selama ini pemerintah daerah melalui Satgas Penanganan Covid-19 telah memberikan sanksi kepada masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan.

Baca Juga: Hubungan Rusia-Barat Capai Titik Terendah, Putin Gelar Latihan Perang Nuklir di Darat Laut dan Udara

Namun, kebanyakan dari sanksi tersebut bersifat edukatif dan agak lemah. Akibatnya, banyak masyarakat mungkin saja tidak terlalu khawatir dengan ancaman sanksi itu. sehingga masih ditemukan banyak pelanggaran, misalnya tidak memakai masker atau berkumpul tanpa menjaga jarak.

"Jadi, penegakan hukumnya mungkin harus kita perkuat lagi," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 tersebut.

Sembari memberi penguatan penegakan hukum, jelas dia, saat bersamaan pemerintah atau pihak terkait harus gencar pula mengingatkan masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan, misalnya di tempat keramaian dan sebagainya.

Baca Juga: Inovasi dan Kolaborasi Jadi Modal Utama Kebangkitan Pengusaha Muslimah Jabar di Tengah Pandemi

"Misalnya kalau ketemu orang di jalan tidak pakai masker kita ingatkan atau kalau ada kerumunan dibubarkan," katanya.

Dikatakannya, kasus positif hanya dapat diputus mata rantai penularan di masyarakat dengan cara isolasi mandiri.

Hal yang paling penting juga dari sekian banyak kasus positif, katanya, orang dengan gejala sedang dan berat harus bisa ditangani sebaik mungkin di fasilitas kesehatan.

Di sisi lain, Siti Nadia mengaku saat ini kecenderungan masyarakat patuh pada penerapan protokol kesehatan mulai agak menurun.

Baca Juga: Bima : Dibantu BPNB dan Satgas Covid-19, RS Darurat Covid-19 Bisa Dioperasionalkan Januari 2021

Padahal, 3M merupakan salah satu kunci utama dalam membentengi diri agar tidak terpapar Covid-19.

"Penerapan 3M ini sedikit melemah," ujarnya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah